Pemilihan kepala daerah menjadi perbincangan yang hangat bagi semua lapisan masyarakat disetiap daerah.
Hal itu disebabkan oleh derasnya harapan rakyat terhadap kemajuan daerahnya terutama dalam hal ekonomi.
Ada sebagian kelompok masyarakat yang hanya mengharapkan baiknya kualitas dan sarana prasarana umum sebagai acuan.
Khusus di Jawa Barat nama nama lama masih mendominasi logika masyarakat dalam menentukan hak politiknya.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 27 Mei-2 Juni 2024 menunjukkan bahwa.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas tertinggi sebagai calon gubernur Jabar apabila pilkada digelar saat survei dilangsungkan.
“Pertama, di atas adalah RIdwan Kamil dengan elektabilitas di top of mind 25,2 persen,” kata Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani.
Hasil itu disampaikan dalam program bertajuk “Peluang Calon-Calon di Pilgub Jabar” yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Dalam hasil survei pertanyaan terbuka (top of mind) itu juga menghasilkan beberapa nama yang muncul.
Diantaranya mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kemudian berada di urutan kedua (16,3 persen).
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di urutan ketiga (1,3 persen); dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di urutan keempat (0,9 persen).
Sedangkan “Nama-nama lain masing-masing di bawah 0,9 persen tetapi sebanyak 50,1 persen yang belum dapat memilih secara spontan,” ucapnya.
Ridwan Kamil juga menempati posisi teratas dalam hasil survei simulasi semi terbuka 27 nama dengan raihan dukungan sebesar 52,2 persen.
Kemudian, disusul Dedi Mulyadi sebesar 28,9 persen, Deddy Mizwar sebesar 3,8 persen, dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf sebesar 1,9 persen.
Kang Emil bahkan menempati urutan teratas ketika dihadapkan langsung dengan Dedi Mulyadi dalam hasil survei dua nama.
“Jika hanya ada dua calon yang bersaing, Ridwan Kamil vs Dedi Mulyadi, maka Ridwan Kamil mendapat dukungan 60,5 persen.
Unggul signifikan atas Dedi Mulyadi 37,9 persen, yang tidak menjawab sekitar 1,6 persen,” tuturnya.
Deni menilai tingginya elektabilitas Ridwan Kamil disebabkan oleh tingkat kepuasan warga Jawa Barat atas kinerjanya sebagai gubernur.
“Angkanya sangat tinggi sekali kalau digabungkan kategori sangat puas dan cukup puas mencapai 86 persen,” katanya.
Adapun, lanjut dia, yang menyatakan tidak puas atas kinerja Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat sebesar 12 persen, dan 2 persen lainnya tidak dapat memberikan penilaian.
Survei SMRC itu dilakukan terhadap 810 responden yang merupakan WNI di Provinsi Jawa Barat.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling).
Responden yang dijadikan sampel adalah yang mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Survei dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.