Partisipasi masyarakat dalam pemilu menjadi salah satu parameter kesuksesan dalam momentum demokrasi.
Karena pada saat pemilu masyarakat diberi kebebasan untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya.
Tetapi semua hajat politik akan terlaksana dengan baik jika panitia bekerja maksimal sesuai peraturan.
KPU Banten habiskan anggaran Rp1,5 miliar dengan targetnya adalah untuk peningkatan partisipasi pemilih Pilkada Banten.
Hal tersebut sebagai pendanaan acara peluncuran maskot dan lagu promosi (jingle) pesta demokrasi 27 November 2024 mendatang.
“Peluncuran maskot ini bagian dari strategi KPU Banten untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat.
Harapannya masyarakat mengetahui penyelenggaraan Pilkada pada 27 November 2024,” ujar Mohamad Ihsan, Ketua KPU Banten, Minggu (2/6/2024).
Ihsan memberkan jika Pemilu 2017 angka partisipasi tercatat 75 persen sedangkan di Pileg 8,3 persen.
Maka partisipasi di Pilkada diharapkan dapat meningkat dengan adanya serangkaian sosialisasi.
“Target kami di Pilkada Banten nanti partisipasi pemilih meningkat. Makanya sosialisasi itu sangat penting,” kata Ihsan.
Dalam kesempatan ini Ihsan memaparkan makna warna yang ada pada maskot di antaranya yakni abu-abu dan hitam.
Itu melambangkan netralitas dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah.
“KPUD Banten akan bertindak dan bersikap netral tidak memihak pada salah satu calon atau kelompok tertentu.
Kemudian putih melambangkan bersih, kuning keceriaan, merah keberanian, emas kesejahteraan dan ungu mempresentasikan warna tinta,” ucapnya.
Diketahui, peluncuran maskot dan lagu promisi (jinggle) Pilkada Banten oleh KPU setempat menghabiskan anggaran Rp1,5 miliar.
Badak Jawa terpilih sebagai ikon resmi pesta demokrasi yang puncaknya 27 November 2024 mendatang.
“Untuk anggaran yang disiapkan pada peluncuran maskot dan ‘jingle’ ini kurang lebihnya sekitar Rp1,5 miliar.
Seluruhnya diperuntukan dengan berbagai kegiatan sampai selesai,” ujar Mohamad Ihsan, Ketua KPU Banten, Minggu (2/6/2024).