Pemerintah Provinsi Lampung menetapkan flora dan fauna sebagai identitas Provinsi tersebut.
Tidak hanya Lampung, daerah lain juga memiliki tumbuhan dan hewan khas sebagai maskot dan identitasnya.
Khusus Provinsi Lampung ada tumbuhan dan hewan khas yang dipilih sebagai maskot.
Yaitu Bunga Ashar (Mirabilis jalapa L) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus).
Bunga Ashar (Mirabilis jalapa L) ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) sebagai fauna identitasnya.
Deskripsi Flora Dan Fauna Khas Lampung
Bunga ashar
populer sebagai kembang pukul empat atau Four o’clock plant, dalam bahasa latin disebut Mirabilis jalapa L.
Bunga ashar atau kembang pukul empat bukanlah bunga asli Indonesia tetapi berasal dari Meksiko,
Hingga saat ini bunga ashar ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung.
Ada beragam cerita masyarakat yang menyebabkan nama bunga yang unik ini.
Dinamakan bunga ashar atau asar dan kembang pukul empat karena bunga ini mekar pada sore hari sekitar pukul empat.
Kemudian masyarakat Lampung menandakan bunga ini sebagai masuknya waktu sholat Ashar.
Tidak heran jika bunga ashar atau kembang pukul empat ditanam di pekarang atau di depan surau.
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
Dalam penelitian membuktikan bahwa hewan ini merupakan satu dari tiga subspesies Gajah Asia.
Subspesies Gajah Asia (Elephas maximus) selain Gajah Sumatera adalah Gajah Asia (Elephas maximus maximus) yang terdapat di Srilangka.
Serta Gajah India (Elephas maximus indicus) yang terdapat di Asia Tenggara dan India.
Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) memiliki nafsu makan besar.
Bahkan mencapai hingga 150 kg setiap hari dan bisa dijumpai di pulau Sumatera Indonesia.
Binatang besar ini sudah ditetapkan sebagai Fauna Identitas Provinsi Lampung.
Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) hanya di pulau Sumatera Indonesia.
Penyebaran Populasi gajah ini cenderung sangat luas di sekitar tujuh Provinsi yaitu
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Ironisnya Meskipun sebaran habitat gajah tersebut luas tetapi populasinya menurun drastis.
Kondisi itu yang membuat UICN Redlist mengkatagorikan binatang besar ini Endangered sejak tahun 1996.