Propaganda Jepang Ketika Menjajah Indonesia Berkaitan Dengan Ramalan Jayabaya

- Jurnalis

Sabtu, 4 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia mengalami sejarah panjang sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Para pejuang dan pahlawan rela mengorbankan jiwa dan raga demi memperjuangkan kemerdekaan meskipun lawan yang dihadapi adalah senjata.

Karena revolusi tidak akan berhasil jika tidak mampu melawan penjajahan yang sudah menindas bangsa kita dahulu.

Selain belanda yang sudah lama menjajah, Jepang datang kembali dengan membawa propaganda yang dapat mengganggu logika masyarakat.

Perietiwa di Bogor Pada 8 Desember 1941, Jepang mulai mewujudkan keinginannya untuk mendirikan Persemakmuran Asia Timur Raya.

Diawali dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii seperti yang telah tayang dalam film.

Aksi Serangan tersebut sekaligus menjadi momentum pertanda awal takluknya wilayah Asia Pasifik ke tangan Jepang.

Baca Juga :  Pemkab Bandung Meraih Opini WTP 8 Kali Secara Beruntun, Apakah Ini Tanda Bebas Korupsi??

Armada perang Jepang merapat di pantai utara Jawa Barat tujuannya yakni menguasai kota Bandung sebagai salah satu basis militer Belanda di Indonesia.

Setelah beberapa kali konflik akhirnya Pada 8-9 Maret 1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh, Panglima Perang Jenderal Ter Poorten dan Panglima Perang Jepang Jenderal Imamura mengadakan pertemuan di Kalijati Subang untuk menandatangani kapitulasi Belanda kepada Jepang.

Penandatangan Kapitulasi tersebut merupakan kesepakatan yang menandai perubahan pemerintahan jajahan dari Belanda ke Jepang.

Dengan cerdas Pemerintah Jepang memanfaatkan data-data intelijen untuk merancang propaganda yang dapat menarik simpati rakyat Indonesia.

Baca Juga :  Pertama Kali Dalam Sejarah Penonton Duduk Rapi Melihat Konser Slank Pada Malam Tahun Baru 2024

Memanfaatkan Kultur lokal yang mengaitkan seluruh peristiwa sebagai akibat hal-hal yang berbau metafisis dipahami secara mendalam oleh Jepang.

Contohnya adalah mengenai ramalan Joyoboyo tentang datangnya bangsa berkulit kuning yang akan mengusir bangsa kulit putih.

Propaganda Jepang tersebut berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia, sehingga kedatangannya disambut gembira oleh rakyat.

Propaganda lainnya yang disampaikan yaitu menyatakan bahwa Jepang sebagai saudara tua bangsa Indonesia.

Jepang mengatakan bahwa para pendahulu memiliki keinginan untuk membuat kawasan persemakmuran di wilayah Asia Pasifik.

Hal ini merupakan proses awal lahirnya Gerakan 3A, yaitu:
* Jepang Cahaya Asia
* Jepang Pelindung Asia
* Jepang Pemimpin Asia

Berita Terkait

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL
ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI
Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri
BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami
Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China
KPK Geledah Rumah Dinas Menteri Desa PDTT Terkait Dana Hibah di Jawa Timur, Uang Tunai dan Bukti Elektronik Sudah Diamankan
Teroris Tertangkap di Bekasi Dengan Beberapa Barang Bukti, Berikut Pernyataan Densus 88 Antiteror
Tiba di Istana Paus Fransiskus Disambut Langsung Oleh Presiden Jokowi, Anak-Anak Berpakaian Adat Yang Membawa Bendera Merah Putih dan bendera Vatikan

Berita Terkait

Jumat, 8 November 2024 - 09:17 WIB

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:18 WIB

ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI

Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:00 WIB

Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri

Selasa, 17 September 2024 - 18:57 WIB

BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami

Selasa, 17 September 2024 - 18:54 WIB

Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China

Berita Terbaru