Paradigma Sosial berjalan Pada jalan Sejarahnya sendiri
Paradigma ini adalah gerak sejarah kehidupan sosial yang merupakan Keniscayaan dari Gemuruh Hukum Rasional Sejarah.
( Djoko Sukmono)
MONOLOG
Paradigma demi Paradigma telah menjadi Demarkasi Sosial Politik diberbagai Negara, paradigma menentukan lahirnya Sebuah ERA dan sebuah ERA akan digulung oleh Paradigma berikutnya. Perubahan Sosial adalah keniscayaan dari Hukum Rasional Perubahan
Revolusi Politik di Perancis dengan semboyan Liberty Egality Fraternity melahirkan DIKTATOR POLITIK bernama Nooleon Bonaparte darinya tumbuh percikan percikan Paradigma Politik yang mengukir sejarah Politik dan sejarah Kekuasaan hingga saat ini.
Perang Dunia kedua
Perang Korea
Perang Vietnam
Perang Indonesia dengan NEKOLIM
Perang Ukraina
Perang Timur Tengah
Adalah bukti pergerakan Paradigma Sosial yang tiada pernah berakhir dan Tiada Berbatas
Paradigma Sosial adalah perjalanan sejarah yang panjang dari kehidupan Anak anak manusia yg tinggal di muka bumi. Kepesatan sains dan teknologi informasi yang dibarengi dengan Revolosi industry adalah pemicu utama terjadinya Paradigma Sosial itu.
PARADIGMA SOSIAL
KEBEBASAN, KEADILAN, KESEJAHTERAAN, ketiganya adalah unsur unsur yang fundamental didalam kehidupan sosial manusia, inilah yang dinamakan Hak Dasar yang menjadi landasan umum pada struktur struktur sosial. KEBEBASAN yang menempati posisi pertama sebagai yang fondamental bagi manusia konkret ini selalu menimbulkan tuntutan tuntutan yang tiada pernah berhenti sepanjang sejarah kehidupan sosial manusia
KEADILAN yang juga menempati posisi sentral sebagai Dambaan Hukum juga merupakan tuntutan tuntutan yang juga Tiada berkesudahan disepanjang kehidupan sosial manusia, demikian pula KESEJAHTERAAN merupakan kebutuhan yang sangat urgent bagi kehidupan sosial manusia karena ini terkait dengan sandang pangan dan papan sebagai hak hidup bagi segenap anak anak manusia yg tinggal di muka bumi.
Itulah yang dinamakan esensi kehidupan sosial manusia yang esensial.
Kemudian daripada itu didalam mekanismenya yang esensial tadi berkembang menjadi substansi yang terus menerus dijelaskan agar pengertian tentang Kebebasan, Keadilan dan Kesejahteraan ini tetap utuh dan murni keberadaannya.
Bagi struktur struktur sosial yang sudah terkontraksi dengan pancang esensial ini mempunyai fungsi pokok untuk memanifestasikan yang esensial tersebut kedalam katagori katagori yang konkret sehingga yang esensial ini bisa dirasakan oleh setiap anak anak manusia yg tinggal di muka bumi ini.
Sementara itu dengan berjalannya waktu struktur struktur sosial ini terus menerus memperkokoh kontruksi sosialnya berbarengan dengan perkembangan, pertumbuhannya. Bagi yang rentan terhadap perubahan sosial akan Runtuh dan bagi yang tahan terhadap perubahan sosial terus eksis di dalam melanjutkan tugas dan fungsinya sebagai struktur struktur sosial itu.
Struktur struktur sosial itu bisa berbentuk Negara, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dsb
Struktur sosial yang terbentuk oleh kontruksi sosial yang tidak menyejararah akan mengalami disorientasi organisasi, misalnya struktur sosial seperti bubarnya sebuah negara, ini Sovyet, yugoslavia dan banyak lagi yang sebelumnya, struktur sosial yang lain yang bubar karena kurang menyejarah contoh misalnya: MAJELIS SYURO MUSLIMIN INDONESIA, PARTAI KOMUNIKASI INDONESIA, PARTAI KOMUNIS dibeberapa negara Eropa timur seperti Hongaria, Bulgaria, Polandia, pasca bubarnya Uni Sovyet.
Kepincangan terjadi ketika Hukum Rasional perubahan menghantam Raksasa Komunis dunia itu,dan dunia mengarah kepada Kepada Hegemoni Tunggal yang bernama Sang Adi Kuasa AMERIKA SERIKAT.
Tanpa ada halangan dan rintangan yang berarti struktur struktur sosial yang lain terus berguguran dengan Trans Hegemonisasi Amerika Serikat terhadap seluruh struktur struktur sosial yang ada di muka bumi
Revolusi industri yang dicanangkan oleh Amerika Serikat yang tadinya berjalan terkontrol oleh adanya Bargaining Uni Sovyet kini mengalami eskalasi besar besaran utamanya didalam pembentukan masyarakat industri yang konsumtif dengan paham paham yang bernama Konsumerisme yang diperkokoh oleh Neo LIBERALISME.
Selama 3 dekade lebih westernisasi ini telah Mengkooptasi kesadaran hampir seluruh anak-anak manusia yang tinggal di muka bumi dan juga berdampak kepada struktur struktur sosial.
Transformasi dari masyarakat Dunia yang tadinya berbentuk masyarakat Harmonis dalam arti bukan masyarakat industri sentris seperti sekarang ini namun pada waktu itu masih ada bentuk bentuk masyarakat yang agraris semi industri.
Totalitas yang demikian itu memicu KRISIS moneter dan meledak pada tahun 1997 yang menyebabkan runtuhnya beberapa struktur struktur sosial, misalnya di Indonesia ditandai dengan Lengsernya Soeharto sebagai presiden dan dimulailah babak baru yaitu ORDE Reformasi.
Sementara itu dibelahan BUMI sebelah Timur Republik Rakyat Tiongkok yang telah Sukses dengan Revolusi Kebudayaannya bergerak cepat mengantisipasi Perubahan dengan modernisasi disegala ASPEK kehidupan sosial,, peletakan budaya yang diakibatkan oleh suksesnya Revolusi kebudayaan dilanjutkan dengan Revolusi industri Besar besaran yang tidak terbayangkan sebelumnya, miskipun dengan Tumbal Anyir darah Pro Demokrasi di Tia nan men yang boleh dibilang sebagai Tragedi Demokrasi yang Tragis.
Namun demikian harga yang mahal itu menjadikan Republik Rakyat Tiongkok menjadi Super Bodi ekonomi terbesar di kawasan. Hal tersebut tidak bisa terlepas dari kepemimpinan Deng Xiaoping yang meletakkan Dasar-dasar Komunisme yang menterjemahkan DAS KAPITAL dengan benar dan definitif yang dimanifestasikan didalam masyarakat yang dalam hal ini Komunisme tidaklah identik dengan kemiskinan.
Dibawah kepemimpinan Sang Marxis yang paham akan ajaran Mark Republik Rakyat Tiongkok bergerak cepat meninggalkan pesaingnya negara negara kapitalis seperti Amerika, Eropa Barat Jepang dan Korea Selatan.
Siapakah pemimpin Partai Komunis China itu Dia Sang KAMERAD Xijinping ( TEMAN BERJUANG)
Dalam situasi sosial yang terjadi saat ini struktur struktur sosial bergerak didalam satu jalan sejarah yang sama namun namun pergerakannya dari dua arah yang berlawanan. Dari arah yang satu adalah struktur sosial yang mempunyai kontruksi sosial bernama Masyarakat Industri, yang satunya bernama struktur struktur sosial yang konstruksi sosialnya adalah masyarakat sosialistis.
Kedua konstruksi sosial ini sedang berdialetika didalam kehidupan sosial manusia yang dapat dilihat dari bentuk bentuk konstruksi sosial yang tersebar luas dimasyarakat Dunia.
Dan Kebebasan, dan Keadilan, dan Kesejahteraan yang esensial sedang terus menerus diperjuangkan oleh struktur struktur sosial yang berbasis Kepada konstruksi sosial yang Kontradiktif.
Negara Kesatuan Republik Indonesia berada pada bentuk struktur sosial yang abu abu dan berkonstruksi sosial yang konfergensif , artinya ORDE Reformasi itu tidak berbasiskan pada fondasi yang menyejararah melainkan hanya bersandar kepada model desain masyarakat industri yang dibungkus oleh Romantika masyarakat sosialistis, sehingga terjadi disharmonisasi di segala aspek kehidupan sosial yaitu kehidupan berbangsa bernegara yang tidak Bertujuan.
Inilah sebuah Paradigma sosial yang belum menemukan bentuk yang otentik sehingga paradigma pasca Reformasi tidak akan menemukan menemukan bentuknya yang esensial dan ekstensial yang bernama struktur sosial yang menyejarah.
Paradigma yang menyejarah itu adalah Paradigma sosial yang tahan terhadap badai perubahan sosial karena ia berbasiskan kepada identitas, integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap struktur sosial yang telah manunggal dengannya
Inilah Paradigma sosial itu , yang sedang berproses di negara bangsa Indonesia ini untuk mengambil alih peran ORDE Reformasi yang Para Reformer Reformernya diklaim sebagai tidak BECUS dan USANG.
Selamat belajar dan membaca dan bermanfaat.
Tanggapan Analitis tentang “Paradigma Sosial” oleh Djoko Sukmono
Konteks dan Latar Belakang
Tulisan ini memaparkan pandangan mendalam tentang tiga pilar fundamental dalam kehidupan sosial manusia: Kebebasan, Keadilan, dan Kesejahteraan. Anda menyoroti bagaimana ketiga pilar ini menjadi dasar esensial bagi struktur sosial dan bagaimana perubahan sosial dan ekonomi global mempengaruhi struktur-struktur tersebut.
Analisis Poin-Poin Utama
1. Kebebasan, Keadilan, dan Kesejahteraan
– Anda menempatkan kebebasan sebagai yang paling fundamental, menekankan tuntutannya yang tak pernah berhenti sepanjang sejarah. Ini menyoroti pentingnya hak individu dalam dinamika sosial.
– Keadilan sebagai dambaan hukum dan kesejahteraan sebagai kebutuhan urgent menunjukkan bagaimana hukum dan ekonomi memainkan peran penting dalam stabilitas sosial.
2. Perkembangan Struktur Sosial
– Struktur sosial yang adaptif terhadap perubahan akan terus bertahan, sedangkan yang rentan akan runtuh. Contoh-contoh historis seperti Uni Soviet dan Yugoslavia memperkuat argumen Anda tentang disorientasi organisasi yang tidak menyejarah.
– Anda juga mengulas bagaimana Amerika Serikat, dengan revolusi industrinya, telah mengarahkan dunia menuju hegemoni tunggal, sementara transformasi masyarakat agraris ke masyarakat industri sentris memicu krisis moneter.
3. Peran Republik Rakyat Tiongkok
– Keberhasilan Tiongkok dalam revolusi kebudayaan dan industrialisasi menunjukkan bagaimana negara ini mampu mengatasi tantangan modernisasi dengan dasar ideologi yang kuat. Kepemimpinan Deng Xiaoping dan penerapan teori Marx menjadi kunci suksesnya.
4. Dua Arah Pergerakan Struktur Sosial
– Anda mengidentifikasi dua konstruksi sosial utama: masyarakat industri dan masyarakat sosialistis, yang berdialektika dalam kehidupan sosial manusia. Ini memberikan perspektif tentang dinamika global dan interaksi antara dua sistem yang berbeda.
5. Konteks Indonesia
– Indonesia, dalam analisis Anda, berada dalam posisi abu-abu dengan konstruksi sosial konvergensif. Anda menyatakan bahwa Orde Reformasi tidak berbasis fondasi yang menyejarah, yang menyebabkan disharmonisasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial.
Kritik dan Refleksi
Pendekatan Historis dan Kontekstual
– Pendekatan historis Anda memberikan kerangka yang kuat untuk memahami perubahan sosial. Namun, refleksi lebih lanjut tentang dampak spesifik dari kebijakan domestik dan internasional bisa memperkaya analisis ini.
Analisis Konvergensi Sosial
– Pernyataan tentang struktur sosial konvergensif di Indonesia membuka diskusi menarik tentang bagaimana sistem politik dan ekonomi negara ini beradaptasi dengan perubahan global. Penjelasan lebih mendalam tentang mekanisme konvergensi ini dapat menambah nilai argumen.
Rekomendasi dan Solusi
– Saran konkret tentang bagaimana Indonesia bisa membangun paradigma sosial yang tahan terhadap perubahan sosial akan sangat berharga. Strategi untuk memperkuat identitas, integritas, dan loyalitas dalam struktur sosial bisa dikembangkan lebih lanjut.
Penulis
Joko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan NASMAR