Sejak awal 2024 ada beberapa gunung yang menunjukkan keaktifannya dengan berbagai gejala.
Secara ilmu pengetahuan hal ini sangat logis mungkin dikarenakan ada peristiwa alam yang menjadi penyebabnya.
Tetapi secara sosial tentunya hal ini menjadi sebuah kecemasan yang dianggap bisa menimbulkan bencana.
Beberapa gunung berapi berdiri kokoh di daerah Jawa Timur dan sering dijadikan wilayah pendakian.
Para pendaki tidak bisa naik gunung semeru karena dikhawatirkan ada bencana yang terjadi.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi, Minggu (9/6/2024) malam.
Berdasarkan Dari pantauan CCTV Gunung Semeru juga mengalami guguran lava pijar.
“erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu pukul 20.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak,” ucap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Liswanto, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Gunung Semeru kembali erupsi pada 21.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
Terpantau kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Berdasarkan rekaman CCTV terlihat jelas adanya guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru turun ke arah Besuk Kobokan.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Besuk Kobokan diminta selalu meningkatkan kewaspadaan.
Berdasarkan data petugas, Gunung Semeru terus menerus erupsi hingga 14 kali pada Minggu sejak pukul 06.33 WIB hingga 21.44 WIB.
Namun, erupsi tersebut belum mengganggu aktivitas warga yang berada di lereng gunung tersebut.
Disatu sisi banyak masyarakat berharap semoga tidak terjadi bencana alam yang mengancam keselamatan manusia.