Kekayaan Alam Indonesia terkenal di dunia internasional sejak dahulu kaya sehingga didatangi oleh penjajah.
Negara kolonial itu datang untuk melakukan eksploitasi dengan mencari keuntungan yang tinggi.
Namun semua kekayaan tidak akan memiliki nilai jual yang maksimal ketika tidak diolah dengan baik.
Masyarakat saat ini mulai menyadari akan pentingnya gaya hidup sehat.
Salah satunya dengan beralih mengkonsumsi gula pasir ke gula aren yang memiliki kadar glikemik rendah.
Director PT. Mitra Aren Internasional, Naufal A. Sahid mengatakan bahwa.
Tren ini membuat pihaknya melahirkan inovasi baru dalam bisnis gula aren.
Hal ini memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, di tengah hadirnya minuman-minuman kekinian seperti kopi susu gula aren.
“Magoela baru lahir pada Oktober 2023, kita merasa sudah cukup matang dari sisi bisnis.
Jadi, kami manajemen memutuskan untuk bareng-bareng bikin sebuah brand yang sifatnya independen dan itu hasil karya kita sendiri,” ucap Naufal dikutip Jumat (5/7/2024).
Naufal mengatakan, bahan baku gula aren yang dipakai Magoela berasal dari perkebunan di Sukabumi, Jawa Barat.
Menurutnya, karakteristik gula aren yang dihasilkan dari daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Gula aren yang dihasilkan mempunyai tekstur lebih solid dan rasa manis yang legit.
Selain itu, gula aren yang ditanam pada lahan seluas 20 hektar tersebut mempunyai wangi yang khas,” katanya, mengungkapkan.
“Ini yang menjadikan tagline kami, ‘Harum, Manis dan Legit’. Memang harumnya itu soft, manisnya nggak terlalu gatal di tenggorokan,”.
Pihaknya lebih suka menggunakan kata legit. “Nah itulah karakter yang mungkin bisa menonjolkan produk Sukabumi dibandingkan yang lain,” ucap Naufal.
Ada tiga varian berbeda dari Magoela yang dinamai dengan kata khas Sunda.
Di antaranya, gula semut (masireum), gula sirup (macaian), dan gula aren cetak (manitis).
Dari semua jenis produk, dipastikan bersertifikasi halal dan terdaftar di BPOM sehingga terjamin kualitasnya.
Gula aren yang dihasilkan di lahan seluas 20 hektar dan dikelola 5000 petani lokal ini bebas bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi harian.
Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2000 itu mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Berawal dari produksi rumahan hingga menjadi PT di tahun 2016.
Bahkan, kini gula aren yang dihasilkan bisa mencapai 600 ton kapasitas produksi dalam satu bulan.
Dalam beberapa bulan ke depan, Magoela berencana akan menghadirkan varian baru yang pastinya disukai masyarakat Indonesia.