Kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat agar bisa menjalankan aktivitas setiap hari.
Isu isu kesehatan dan update penyakit terbatu harus di informasikan kepada masyarakat agar bisa waspada.
Pemerintah melalui lembaga terkait diharapkan bisa mendeteksi lebih awal ancaman penyakit yang berbahaya.
Kasus kematian akibat DBD sampai pertengahan Juni 2024, menembus 799 jiwa.
Jumlah kematian karena DBD pada musim kemarau 2024 ini, diprediksi akan meningkat dibanding tahun 2023.
“Kalau kematiannya sampai saat ini, yakni pertengahan Juni 2024 hampir mencapai 799 kasus kematian.
Kalau tahun lalu sampai bulan Desember itu kematiannya ada 894 jiwa,”.
Hal itu diucapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi Rabu (26/6/2024).
Menurutnya, kasus DBD sampai minggu ke-23 tahun 2024 ini sudah menembus 131.500 orang. Padahal di tahun 2023, hanya 115.000 kasus.
“Ada 131.500 kasus DBD secara nasional. Jadi sampai akhir tahun 2024.
Angka kematiannya mungkin lebih dari dibanding tahun lalu,” katanya, mengungkapkan.
Dia membeberkan, data kematian karena DBD pada tahun 2022 lalu.
Pada tahun tersebut, angka kematian akibat DBD menembus 1.236 jiwa.
“Pada tahun 2023 itu bisa menurunkan jumlah kematian sekitar 40 persen. Tapi tahun ini mungkin kematiannya naik lagi,” ujarnya.
Masyarakan diharapkan bisa menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk.
Atau mengantisipasi dengan memberikan obat nyamuk di sekitar rumah sejak sore.