Perempuan Hebat Indonesia Yang Memperjuangkan Harkat, Martapat Serta Pendidikan Sejak Sebelum Kemerdekaan

- Jurnalis

Minggu, 14 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Pahlawan yang memperjuangkan perempuan

foto Pahlawan yang memperjuangkan perempuan

Perempuan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya peradaban kehidupan manusia.

Jika pada zaman purbakala laki laki pergi ke hutan untuk berburu binatang selama berhari hari.

Perempuan merawat anak dan berkarya sehingga tercipta pertanian yang masih lestari hingga sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seiring berjalannya waktu peran perempuan semakin besar dan sangat vital dalam berbagai bidang.

Berikut 5 perempuan hebat Indonesia versi marhaenis.com dikutip dari berbagai sumber

1. Inggit Garnasih

Inggit Garnasih memiliki peran yang sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia pada zaman dahulu.

Dia merupakan istri Presiden pertama Indonesia Bung Karno dan setia menunggu meskipun suaminya sering keluar masuk penjara karena dianggap pemberontak.

Perjuangannya bertahan hidup selama Bung Karno didalam Penjara patut untuk mendapatkan apresiasi dari Negara Indonesia.

selain itu dia juga dengan berani mengirimkan dan menyelundupkan buku, koran secara sembunyi sembunyi kepada Bung Karno

Tujuannya adalah untuk dijadikan referensi dalam membuat pidato pembelaan terkenal hingga saat ini dengan judul Indonesia menggugat.

2. Maria Walanda Maramis

Lahir di Sulawesi Utara pada 1 Desember 1872, Maria Walanda dikenal sebagai perempuan pembawa perubahan dan pendobrak tradisi.

Baca Juga :  Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember Menjadi Saksi Korupsi, Diperiksa Penyidik KPK

Yakni dengan memperjuangkan dan mengusahakan berkembanganya keadaan wanita Indonesia di abad ke 21.

Dia juga sosok pejuang perempuan yang mengedepankan kemajuan dan emansipasi wanita dalam dunia politik dan pendidikan.

Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari Ibu Maria Walanda Maramis Untuk mengenang jasanya tersebut.

Bahkan dibuatkan patung Walanda Maramis yang berada di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Weang, di pusat Kota Manado.

3. R.A. Kartini

Perjuangan kartini untuk meninggikan harkat martabat dan derajat perempuan dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Dia menilai bahwa perempuan tidak hanya di dapur, sumur dan kasur dalam aktivitas sehari hari.

Tetapi perempuan juga berhak atas pendidikan dan pekerjaan agar hidupnya semakin layak dan tidak bergantung kepada laki laki.

Sebagai penghargaan perjuangannya maka setiap tanggal 21 April di peringati sebagai hari kartini.

4. Susi Susanti

Tidak seperti perempuan lain yang berjuang sejak sebelum Indonesia merdeka dengan segala strateginya.

Perempuan yang satu ini berjuang dengan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia melalui prestasi olah raga.

Nama lengkapnya adalah Lucia Francisca Susi Susanti dan memiliki keahlian sebagai atlet bulutangkis .

Berprestasi di bidang olahraga bulu tangkis dan hingga saat ini namanya masih dikenang dengan baik.

Baca Juga :  Hutang Indonesia Terus Menurun, Berikut Penjelasan Bank Indonesia dan Besaran Yang Sudah Dibayar

Karena menjadi pelopor sejarah kebangkitan Indonesia di kancah Olimpiade dunia beberapa tahun yang lalu.

Lahir tanggal 11 Februari 1971, dia menyumbang emas pada cabang olah raga badminton.

Internasional Badminton Federation atau Badminton World Federation memberikan penghargaan Hall Of Fame pada tahun 2004 lalu.

5. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)

Perjuangan buruh dilakukan sejak Indonesia masih berada dalam kendali penjajah yang mengeksploitasi kekayaan alam.

Perjuangan ini dilakukan oleh perempuan yang ingin memperbaiki nasib buruh yang bekerja pada penjajah.

Nama lahirnya adalah Siti Walidah, tetapi semenjak menjadi istri KH Ahmad Dahlan, beliau dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan.

Beliau dilahirkan di Kauman pada tahun 1872. Sedangkan Ayahnya adalah Kyai Penghulu Haji Muhammad Fadhil.

Nyai Ahmad Dahlan peduli terhadap buruh perempuan di bawah pemerintahan Hindia Belanda.

Terutama mereka yang bekerja di unit usaha batik Kauman yang terkenal pada masa itu.

Melihat ketidakadilan Sejak itu dia memilih berjuang di bidang pendidikan dan hak-hak perempuan.

Dengan menyediakan asrama bagi perempuan pekerja batik di Kauman. Beliau juga menyelipkan pengajaran sederhana kepada mereka

Berita Terkait

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL
ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI
Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri
BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami
Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China
KPK Geledah Rumah Dinas Menteri Desa PDTT Terkait Dana Hibah di Jawa Timur, Uang Tunai dan Bukti Elektronik Sudah Diamankan
Teroris Tertangkap di Bekasi Dengan Beberapa Barang Bukti, Berikut Pernyataan Densus 88 Antiteror
Tiba di Istana Paus Fransiskus Disambut Langsung Oleh Presiden Jokowi, Anak-Anak Berpakaian Adat Yang Membawa Bendera Merah Putih dan bendera Vatikan

Berita Terkait

Jumat, 8 November 2024 - 09:17 WIB

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:18 WIB

ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI

Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:00 WIB

Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri

Selasa, 17 September 2024 - 18:57 WIB

BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami

Selasa, 17 September 2024 - 18:54 WIB

Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China

Berita Terbaru