Suku Bajau atau yang acapkali disebut Suku Bajo merupakan suku nomaden yang setiap hari hidup di atas laut.
Suku Bajau tinggal di atas rumah panggung di atas laut Wanci, Desa Mola Raya, Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ternyata Tidak hanya di Indonesia tetapi Suku Bajau juga juga tersebar di Malaysia, Filipina, Thailand, hingga Kepulauan Solomon.
Setelah pelaksanaan DKT peserta diajak ke Pelabuhan Panggulubelo dan bergabung dengan Suku Bajau lainnya di acara Parade 1000 Perahu.
Parade terselenggara berkat kolaborasi dari Direktorat PPK, Ditjenbud, Kemendikbudristek dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Suku Dama Bajau Wakatobi (POSBI).
Parade ini diselenggarakan sebagai media pengetahuan tradisional komunitas Suku Bajau yang berada di kawasan Cagar Biosfer Wakatobi.
“Hari ini kita menyaksikan semangat Suku Bajau berjuang melestarikan, merawat laut khususnya kawasan Cagar Biosfer Wakatobi. saat DKT, kita mendapatkan ide dan solusi yang menjadi rekomendasi, sehingga misi konservasi menjaga laut sesuai kaidah kearifan lokal bisa menjamin keberlanjutan di masa depan untuk Suku Bajau dan masyarakat Wakatobi,” jelas Bupati Wakatobi, Haliana.
Kemudian salah satu tokoh adat Suku Bajau yakni Nurdin membacakan Deklarasi yang telah disusun yaitu.
1) mengambil peran terdepan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya pesisir dan laut di Kawasan Cagar Biosfer Wakatobi, melalui penerapan pengetahuan tradisional dan praktik baik Suku Bajau untuk penghidupan yang berkelanjutan;
Halaman : 1 2 Selanjutnya