Syair Nasionalis-Marhaenis, Gerakan Desukarnoisasi Yang Terstruktur dan Sistematis

- Jurnalis

Kamis, 19 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

 

Desukarnoisasi adalah sebuah gerakan yang terstruktur, masif, dan sistematis. Gerakan ini disokong oleh ideologi besar dunia yang bernama kapitalisme. Sedangkan kapitalisme adalah ekspresi niscaya dari imperialisme. Maka, desukarnoisasi adalah tindakan yang dilakukan oleh orang-orang yang telah menjadi antek kapitalis.

Inilah yang dahulu disampaikan oleh Paduka yang Mulia, Pemimpin Besar Revolusi, penyambung lidah rakyat Indonesia itu:

Bahwa yang kalian hadapi nantinya adalah imperialis yang berfisik rakyat Indonesia sendiri.

Mereka berasal dari orang-orang yang mabuk akan budaya asing.

 

Ciri-ciri imperialis saat ini adalah:

  • Kapitalis birokrat
  • Kapitalis yang berwajah pancasilais
  • Kapitalis yang berwajah marhaenis
  • Para reaksioner yang berwajah revolusioner

 

Tetap waspada terhadap segala sesuatunya.

Sedang ada operasi senyap.

MERDEKA.

 

Sebuah Potret Kebesaran Suatu Bangsa

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang telah digembleng keadaan.”

— Bung Karno

 

“Jadilah besar dan jangan runtuh.”

— Bung Karno

 

“Kebesaran suatu bangsa tidak tiba-tiba turun dari langit, melainkan hanya dengan:

Baca Juga :  Pendidikan Mengolah Sampah Untuk Mencegah Bencana Alam

KERJA… KERJA… dan KERJA.”

— Bung Karno

 

“Keberuntungan itu tidak ada (tenguk-tenguk nemu getuk).

Keberuntungan hanya datang kepada bangsa yang berdikari.”

— Bung Karno

 

“Hanya dengan keberdikarian bangsa, maka NEKOLIM akan terhapus dari muka bumi.”

— Bung Karno

 

Monolog

Esensi bangsa Indonesia telah berada pada posisi yang disorientatif terhadap keberadaan ontologisnya.

Keberadaan ontologis otentik bangsa Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.

Lalainya Pemerintah Republik Indonesia dalam menjalankan politik negara kesatuan telah berakibat pada lahirnya embrio disintegrasi bangsa.

Politik negara kesatuan bersumber dari filosofi persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa dan negara.

Dari Sabang sampai Merauke bukan sekadar keberadaan historis-topografis, melainkan merupakan keberadaan ontologis-ideologis kewilayahan yang terintegrasi secara harmonis di dalam wadah NKRI.

Dengan postulat yang bernama Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa (sayuk tan keno gotang).

 

Prolog

Sebuah konsekuensi dari negara kesatuan adalah:

Baca Juga :  Tradisi Lebaran Yang Dilakukan Oleh Umat Muslim Dan Ditunggu Oleh Anak Anak

Kesatuan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan kewilayahan. Ini adalah konsekuensi logisnya.

 

Namun tiba-tiba datang gelombang perubahan yang bernama Reformasi, yang menghempaskan pilar-pilar negara kesatuan.

Strategi instruksionalnya menyatakan bahwa tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilakukan restrukturisasi dan rekonstruksi di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan model yang secara sengaja meniadakan kebudayaan dan peradaban bangsa.

Dengan kekuatan yang terstruktur, sistematis, dan masif, NKRI diarahkan menuju disintegrasi bangsa.

Dan dapat dipastikan, ini akan mengakibatkan terpecah-belahnya persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa Indonesia.

 

Epilog

Presiden Republik Indonesia diperintahkan untuk segera mengambil tindakan-tindakan sepihak terhadap kegentingan nasional Indonesia ini.

Yakni: menyatakan bahwa NKRI adalah harga mati.

Dan bahwa konsekuensi sebuah Republik Indonesia adalah:

Kebangsaan Indonesia

Mufakat

Berkepribadian dalam kebudayaan Indonesia

Tidak ada alasan untuk menunda.

Waktu yang tersedia tinggal sedikit.

 

Penulis
Djoko Sukmono
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis

Berita Terkait

Syair Marhaenis, Kepada Seseorang Yang Kukenal Seumur Hidupku
Desa Sugih Waras Kabupaten Bojonegoro Melakukan Sedekah Bumi Demi Kemakmuran Negeri
Catatan Harian Indra Aden, Pemikiran Dapat Merubah Rakyat Agar Memiliki Kesadaran, Kreatif dan Kritis
Refleksi Indonesia Berdasarkan Analisa Otak Kiri
Syair Marhaenis, BAHASA Ontologis POLITIK
Syair Marhaenis, Ketika Bohong Menjadi Konstruksi Budaya
Revolusi Kebudayaan Nasional Akan Menyelamatkan Indonesia Dari Berbagai Bentuk Penjajahan
Hukum Rasional Sejarah Akan Menciptakan Ledakan Revolusi, Proses Waspada Terhadap Tragedi Kemanusiaan

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:49 WIB

Syair Nasionalis-Marhaenis, Gerakan Desukarnoisasi Yang Terstruktur dan Sistematis

Minggu, 8 Juni 2025 - 20:30 WIB

Syair Marhaenis, Kepada Seseorang Yang Kukenal Seumur Hidupku

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:36 WIB

Desa Sugih Waras Kabupaten Bojonegoro Melakukan Sedekah Bumi Demi Kemakmuran Negeri

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:53 WIB

Catatan Harian Indra Aden, Pemikiran Dapat Merubah Rakyat Agar Memiliki Kesadaran, Kreatif dan Kritis

Senin, 28 April 2025 - 22:48 WIB

Refleksi Indonesia Berdasarkan Analisa Otak Kiri

Berita Terbaru