Pabrik Tekstil Banyak Yang Melakukan PHK, Berikut Penjelasan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara

- Jurnalis

Kamis, 20 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi ekonomi yang terus menurun membuat pengusaha banyak yang melakukan pemutusan kerja kepada karyawan.

Namun kali ini pabrik tekstil yang terpantau gencar memutus hubungan kerja dengan pegawai di beberapa daerah.

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melaporkan 6 pabrik tekstil melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Perusahaan tekstil berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang telah melakukan PHK massal, secara total terdapat 20 pabrik.

Disatu sisi KSPN tidak bisa membeberkan, nama-nama puluhan perusahaan tekstil yang telah melakukan PHK massal tersebut.

Baca Juga :  Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan

Alasan tidak dibeberkan data perusahaan karena permintaan pihak pemilik pabrik tekstil itu sendiri.

“Kalau ditotal semuanya ada sekitar 20-an lebih, itu tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kalau Banten cenderung menurun, yang banyak itu Jawa Barat dengan Jawa Tengah,” ucap Presiden KSPN Ristadi, Kamis (20/6/2024).

Menurut Ristadi banyak pemilik perusahaan tekstil tidak mau diekspos ke publik untuk menjaga trust kepada perbankan.

Baca Juga :  Gugatan Praperadilan Dicabut KPK Akan Tahan Sekjen DPR Yang Korupsi Perabotan Rumah Tangga

“Kami sebenarnya bukan tidak berani, banyak bos-bos pengusaha-pengusaha telepon saya agar nama perusahaan jangan diekspos.

Perlu digarisbawahi, enam perusahaan (yang beredar di media massa) itu yang kami ekspos (diberitahukan),” ucapnya.

Salah satu perusahaan tekstil di Semarang sudah melakukan PHK secara bertahap sejak tahun 2021, tambahnya.

“PT di Semarang itu bertahap (lakukan PHK massal) dari tahun 2021. Jadi, awal datanya kami tarik sampai 2024 ini, sudah sekitar 8.000 pekerja (di PHK),” ujarnya.

Berita Terkait

DPC GMNI Kota Mataram Kirimkan Eksaminasi Putusan dan Serukan Penyelesaian Konflik Organisasi Melalui Mekanisme Internal
Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur
Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi
India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah
Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan
Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda
“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 23:12 WIB

DPC GMNI Kota Mataram Kirimkan Eksaminasi Putusan dan Serukan Penyelesaian Konflik Organisasi Melalui Mekanisme Internal

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:51 WIB

Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur

Senin, 26 Mei 2025 - 00:35 WIB

Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi

Minggu, 18 Mei 2025 - 23:51 WIB

India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah

Rabu, 7 Mei 2025 - 00:12 WIB

Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

Berita Terbaru