Mertua dan menantu merupakan keluarga yang harus dijaga kerukunannya.
Karena mertua dan menantu mempunyai hubungan yang sangat penting dalam sebuah keluarga.
Oleh sebab itu antara mertua dan menantu harus saling menghargai dan menghormati.
Tetapi didalam dunia politik tidak selamanya dalam sebuah keluarga mempunyai pilihan yang sama.
Banyak faktor yang membuat pilihan itu berbeda satu sama lainnya.
Faktor sejarah dan pengalaman hidup serta ideologi menjadi salah satu pemicu perbedaan yang terjadi.
Tetapi ada pemandangan menarik dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.
Bukan calon presiden dan wakil presiden yang membuat pemilihan itu menjadi menarik.
Justru tim pemenangan yang berbeda pilihan antara mertua dan menantu terhadap calon presiden.
Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Hendropriyono dan menantunya Jenderal (Purn) Andika Perkasa mempunyai pilihan berbeda.
Hendropriyono merapat ke Prabowo sedangkan sang menantu Andika Perkasa bersama Ganjar Pranowo.
Mertua dan menantu ini berada dalam dua kubu berbeda tetapi posisinya sangat strategis.
Masing masing berada dalam tim inti pemenangan calon presiden.
Kejadian ini bermula saat Hendropriyono diminta Prabowo untuk bernyanyi.
Ajakan itu diterima karena dia menghormati juniornya saat bersama di ABRI dulu, ucapnya.
Acara ini disaksikan beberapa tokoh purnawirawan dan forum komunikasi pejuang Timor Timor.
Letjen(Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Mayjen (Purn) Zacky Anwar Makarim dan Eurico Guterres.
Pilihan politik sang menantu Jenderal (purn) Andika Perkasa terhadap Ganjar Pranowo juga sangat kuat.
Ini terbukti dengan posisi wakil ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo yang disandangnya.
Meskipun awalnya Andika Perkasa sempat diisukan dan masuk pertimbangan Cawapres Ganjar.
Tetapi akhirnya dia mendampingi ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar yaitu Arsjad Rasjid.
Banyak kalangan yang mempertanyakan kenapa Andika Perkasa Mendukung Ganjar Pranowo.
Namun jawaban diplomatis muncul dari mantan KASAD yang populer ini.
Ini persoalan hati dan pribadi yang cocok dengan mas Ganjar, susah juga kalau dijelaskan secara rasional, Ucapnya kepada awak media.
Masyarakat berharap semoga perbedaan politik ini bisa menjadi contoh demokratis bagi rakyat indonesia.
Sumber Berita : dikutip dari berbagai sumber