Indonesia merupakan Negara dengan kebudayaan yang sangat kaya dan majemuk mulai dari Sabang hingga Merauke.
Kebudayaan ini membuat Indonesia semakin kuat karena bersatu dalam sebuah ikatan Bhineka Tunggal Ika.
Namun seiring perkembangan waktu generasi bangsa hanya mengetahui kebudayaan tersebut dari literasi saja.
Karena sekain hari semakin sedikit saja orang yang mengabdikan hidupnya untuk menjaga kelestarian Budaya Bangsa.
Sehingga tidak jarang kebudayaan yang kita miliki di klaim oleh Negara lain karena peminatnya mulai berkurang.
Yang paling parah adalah ketika masyarakat baru bereaksi ketika ada Negara luar dengan sengaja mau mengakui kebudayaan bangsa Indonesia.
Berikut sejumlah tindakan klaim sepihak yang negara lain atas kebudayaan Indonesia.
Lagu ‘Rasa Sayange’
Rasa Sayange merupakan lagu daerah asal Indonesia dari Maluku.
Lagu dengan bait berkualitas tersebut diciptakan oleh Paulus Pea asal Maluku.
Malaysia memakai lagu Rasa Sayange Untuk promosi pariwisata bertajuk Malaysia Truly Asia pada 2017.
Video itu mendapat protes dari masyarakat Indonesia dan menuding Negeri Jiran telah mencuri warisan budaya Tanah Air.
Tidak hanya itu, Pada 2017, ketika menjadi tuan rumah SEA Games 2017.
Malaysia menggunakan lagu Rasa Sayange saat pembukaan event olahraga se-Asia Tenggara.
Namun Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan lagu Rasa Sayange nerupakan lagu asal Indonesia.
Reog Ponorogo
Isu reog diklaim Malaysia beredar sejak 2007 dan beberapa kali kembali muncul.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendi menyebut bahwa Malaysia akan mendaftarkan kesenian Reog Ponorogo sebagai Barongan.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Didik Suhardi mengatakan.
Berkas pengusulan dan kelengkapan Reog telah diterima oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Bekas tersebut disampaikan melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan serta telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022.
Bahkan ada objek lain yang didaftarkan beserta nominasi lainnya, yaitu: Tempe, Jamu, Tenun Indonesia dan Kolintang.
Sedangkan Malaysia menyatakan tidak akan mendaftarkan kesenian Reog Ponorogo sebagai salah satu warisan budayanya ke UNESCO.
Wayang Kulit
Perusahaan Adidas membuat heboh setelah menyebut bahwa Wayang Kulit berasal dari Malaysia.
Hal ini disampaikan saat Adidas meluncurkan koleksi City Pack pekan lalu di akun resmi Adidas Singapura.
“Desainnya berbicara tentang penghormatan kepada Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan “lama-bertemu-baru” pada DNA UltraBOOST,” tulis akun itu kala itu.
Hal ini mengundang reaksi panas dari sejumlah netizen RI yang mengikuti hal tersebut.
Akhirnya pihak Adidas membuat pernyataan resmi permintaan maafnya atas ketidaksengajaan yang sudah terjadi. Kemudian mereka mengakui bahwa wayang kulit merupakan asli Indonesia.
Alat Musik Sasando
‘Sasando’ sangat terkenal dan memiliki nilai kekayaan intelektual milik Kabupaten Rote, Provinsi NTT.
Alat musik ini pernah diklaim sebagai milik negara Sri Lanka pada tahun 2021 yang lalu.
Bahkan pihak Sri Lanka akan mendaftarkan hak kekayaan intelektual sasando sebagai alat musik mereka ke World Intellectual Property Organization (WIPO).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) langsung memberikan sikap.
Pemprov NTT menghubungi WIPO untuk menggagalkan upaya Sri Lanka yang mengklaim Sasando.
Dan menjelaskan bahwa sasando merupakan alat musik tradisional dari Kabupaten Rote.