Marhaenis.com – Pemilihan kepala daerah ( Pilkada) menjadi perdebatan penting yang harus dilakukan semua elemen masyarakat untuk memilih pemimpin yang amanah.
Meskipun saat ini gaungnya Pilkada di Kabupaten Jember masih belum menggema, tetapi pelaksanaannya sudah pasti akan berlangsung.
Sulit diprediksi penyebab dari sunyinya animo politik di Jember sehingga seakan akan masyarakat apatis terhadap pemilu.
Namun sebagai generasi muda kami akan memberikan sekilas pandangan politik yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih Bupati Jember 2024.
Karena parameter negara maju ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) unggul di semua bidang, termasuk bidang politik.
Bupati Jember Harus Dari Partai Politik
Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh visi dan misi yang dimiliki oleh bupati yang memimpin daerah.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut maka dibentuklah program kerja yang dilaksanakan oleh semua elemen terutama pemerintah melalui dinas terkait.
Oleh sebab itu dibutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan memanajemen organisasi agar target pembangunan bisa tercapai.
Juga diperlukan mental juang dan daya tarung yang kuat agar dalam pelaksanaannya tidak terganggu oleh pihak manapun.
Karakter seperti itu lahir berdasarkan pola pengkaderan dan proses politik panjang yang hanya didapat oleh kader partai.
Hal ini juga didukung oleh sistem dan mekanisme demokrasi di Indonesia yang menempatkan kader sebagai representasi partai politik.
Partai politik harus menyiapkan kader terbaik untuk mengisi berbagai posisi penting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini Partai politik berperan penting dalam menentukan kualitas SDM kader yang mampu memberikan kontribusi nyata untuk mensejahterakan rakyat.
Mengingat sampai sekarang partai politik menjadi harapan dan representasi rakyat untuk turut serta menyelesaikan berbagai masalah.
Terutama dalam aspek pembangunan dan pemerintahan sesuai dengan amanat Konstitusi.
Bupati dari partai politik diharapkan menjadi media penyerap aspirasi sekaligus komunikator dua arah yang efektif bagi pemerintah maupun rakyat.
Ketika pemimpin tidak memiliki kebiasaan dalam menyerap aspirasi rakyat maka jangan harap kesejahteraan akan tercipta.
Batu Loncatan Politik
Partai politik harus memberikan ruang terbuka bagi kader untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah Jember 2024.
Agar partai politik tidak hanya dijadikan tunggangan atau kendaraan oleh orang atau kelompok tertentu.
Apalagi hanya untuk kepentingan pribadi masing-masing agar memperoleh manfaat yang sifatnya pribadi.
Tetapi partai hendaknya digunakan sebesar-sebesarnya untuk membangun Jember dengan merekomendasikan kader terbaiknya.
Hal ini bisa dilakukan dengan proaktif mengedepankan musyawarah dan dialog untuk membangun konsensus.
Mengingat Jember merupakan kategori kota besar dan majemuk, perbedaan dan keberagaman harus dikelola menjadi kekuatan
Sehingga Bupati yang terpilih nanti bukan hanya sekedar populer saja tetapi yang mampu membawa Jember lebih maju.
Bagi masyarakat jember disarankan untuk memilih pemimpin-pemimpin yang bukan hanya populer tetapi juga yang fighter (pejuang).
Ciri cirinya adalah memiliki komitmen untuk bekerja secara terencana, terukur, masif, dan dilakukan sejak dini.
Akan terjadi dampak sosial yang merugikan secara politik dalam jangka panjang seandainya Bupati tidak berasal dari parpol.
Salah satunya adalah berkurangnya tingkat militansi kader karena mereka merasa bangga jika ada salah satu kawan dari partai manapun sukses menjadi Bupati Jember.
Kemudian masyarakat bisa jadi berpikir bahwa partai hanya berjualan rekomendasi kepada orang yang punya uang untuk menjadi bupati dan tidak menjunjung tinggi potensi kader pribadi.
Penulis : Chalchink : Pengamat sosial masyarakat Sandal Jepit