Setiap negara memiliki pandangan hidup yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini disebabkan oleh sejarah peradaban yang berkembang pada masa lalu sehingga berjalan sesuai dengan paradigma masing masing.
Namun semua yang dianggap sebagai kebaikan dan motivasi selalu dijadikan pegangan hidup hingga turun temurun.
Budaya yang berkembang selalu menanamkan pesan moral dan nilai nilai kehidupan yang disampaikan.
Misalnya budaya gotong royong dilakukan untuk meringankan beban orang lain yang memiliki kepentingan seperti hajatan dan sebagainya.
Berikut tingkatan hidup yang diyakini oleh rakyat China dikutip dari berbagai sumber.
1. “Huang Ti Sen, Huang Ti Gu” (Badan raja, tulangnya juga tulang raja)
Golongan ini adalah orang kaya & jiwanya juga kaya & bisa menggunakan kekayaannya untuk dinikmati, juga mau berbuat Amal/Kebajikan .
2. “Huang Ti Sen, Ji Kai Gu” (Badan raja, tapi tulang pengemis)
Golongan ini menggambarkan, orang kaya tapi gak bisa menikmati uangnya. Kerjanya sibuk terus menerus untuk mencari uang.
Jangankan untuk berbuat kebajikan, setiap tindakannya saja dihitung untung-rugi nya.
Memiliki mobil bagus cuma bisa di elus-elus saja, malah banyak sopir atau pegawainya yang pakai.
Dunianya cuma toko atau tempat kerjanya. Tahu-tahu sudah tua. (Banyak nih yang model gini di sekeliling kita).
3. “Ji Kai Sen, Huang Ti Gu” (Badan pengemis, tapi tulang raja)
Golongan ini menggambarkan, orang-orang yang secara materi biasa-biasa saja, tapi bisa menikmati hidupnya.
Walaupun hidupnya pas-pasan, tapi bermental kelimpahan & berjiwa sosial.
4. “Ji Kai Sen, Ji Kai Gu” (Badan pengemis, tulang juga pengemis)
Golongan ini paling parah, sudah miskin bermental pengemis… sudah gak punya duit, mentalnya minta dikasihani terus.
Istilah kerennya bermental “poor me” atau kasihanilah saya, sehingga sulit untuk menikmati hidup.