Spesifikasi Pesawat EMB-314 Super Tucano Milik TNI AU Yang Jatuh di Pasuruan Jawa Timur

- Jurnalis

Kamis, 16 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Pesawat Super Tucano diambil dari Banyuwangi tourism

Foto Pesawat Super Tucano diambil dari Banyuwangi tourism

Seperti di beritakan sebelumnya, dua pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 milik TNI Angkatan Udara jatuh di perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Lokasi jatuhnya pesawat berada di Desa Kedawung Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur pada hari Kamis (16/11/2023) pada pukul 12.00 WIB.

Super Tucano merupakan jenis pesawat latih lanjut dengan kemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Ini bisa dilihat dari desain pesawat yang sangat pas untuk dukungan misi-misi pengintaian , dukungan serangan udara, dan penumpasan pemberontak lewat jalur udara.

Pada tahun 2012 Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan membeli 16 pesawat EMB-314 Super Tucano dari Brasil.

Pesawat-pesawat ini selanjutnya ditempatkan di Skuadron 21 Abdurrahman Saleh Malang.

Dikutip dari laman tni-au.mil.id, pesawat EMB-314 Super Tucano hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali tahun 1983 oleh Embraer dan baru diluncurkan pada tahun 1992.

Misi dan Kemampuan

Tugas multi role yang di emban Super Tucano menekankan pada serangan permukaan sehingga menuntut pesawat bermesin Pratt and Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini mempunyai kemampuan maneuver lincah.

Berdasarkan parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano ini sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga + 7g dan – 3,5g.

Baca Juga :  Cara Perpanjang STNK Secara Online Dengan Aplikasi SIGNAL

Jika dibandingkan dengan Jet Tempur F-16 dan Sukhoi SU-27 / SU-30 milik TNI AU bisa bermanuver hingga 9g.

Dimana semakin besar gaya gravitasi menandakan tingkat kemampuan manuver pesawat lebih tinggi dan sangat ideal dalam pertarungan dog fight.

Keamanan dan Keselamatan

Terbilang lincah dengan tingkat survivability yang cukup tinggi, level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger.

Pesawat ini dibekali sistem perlindungan kabin awaknya. Bahan baja Kevlar mengelilingi kokpit untuk keselamatan dan melindungi pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker pola zero-zero.

Mengingat kodrat EMB-314 Super Tucano untuk membabat sasaran jarak dekat, perlindungan ekstra sangat diperlukan oleh pesawat ini.

Kanopi dengan sistem buka tutup dapat diaktifkan secara elektrik dengan kekuatan kaca kokpit mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.

Elemen perlindungan ekstra ruang kokpit memang wajar untuk pesawat dengan misi COIN.

Jika pesawat terbang rendah dengan kecepatan terbatas, kerap bodi pesawat harus siap menerima timah panas yang ditembakkan lawan dari darat.

Persenjataan

Sebagai pesawat jenis COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano.

Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.

Baca Juga :  Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kecelakaan di Tol Cipularang Dilanjutkan Pihak Kepolisian Untuk Mengungkap Tragedi Secara Pasti

Dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima cantelan. Di mana diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum beban 250Kg.

Sedangkan cantelan utama di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkut maksimum 350Kg. Sehingga total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.

Macam-macam senjata yang bisa dibawa seperti bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick.

Untuk duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.

Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi.

Pesawat ini juga dilengkapi sistem pertahanan diri terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System) hingga chaff/ flare dispenser.

Semua sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari. Sekaligus sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.

 

Berita Terkait

DPD GMNI Jawa Timur Mengadakan Lokakarya Bertema Kader Bina Berbasis Perberdayaan dan Gotong Royong, Sahdan Menjadi Perwakilan DPP
Dampak Positif dan Negatif Rencana Retret Kepala Daerah Yang Disuarakan Oleh Megawati, Berikut Tanggapan Yunius Suwantoro
Pernyataan Sikap NASMAR Kepada Raffi Ahmad Agar Tidak Sembrono Dalam Memilih Sosok Yang  Akan Mengisi Posisi Pembinaan Generasi Bangsa
Sejarah dan Deklarasi Berdirinya Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis, Anggota Berasal Dari Sabang Hingga Merauke
Warga Negara Indonesia Yang Ditembak di Malaysia Dipulangkan KP2MI
KPK Tetap Memburu Harun Masiku Sampai Tertangkap, Berikut Pernyataan Tessa Mahardhika
Diskon Listrik 50 Persen Tidak Diperpanjang Lebih Dari Dua Bulan, Berikut Pernyataan Menteri ESDM
Dana Desa Digunakan Untuk Judi Online Akan Ditindak Dengan Tegas, Berikut Pernyataan PPATK

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:12 WIB

DPD GMNI Jawa Timur Mengadakan Lokakarya Bertema Kader Bina Berbasis Perberdayaan dan Gotong Royong, Sahdan Menjadi Perwakilan DPP

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:53 WIB

Dampak Positif dan Negatif Rencana Retret Kepala Daerah Yang Disuarakan Oleh Megawati, Berikut Tanggapan Yunius Suwantoro

Kamis, 6 Februari 2025 - 10:30 WIB

Pernyataan Sikap NASMAR Kepada Raffi Ahmad Agar Tidak Sembrono Dalam Memilih Sosok Yang  Akan Mengisi Posisi Pembinaan Generasi Bangsa

Sabtu, 1 Februari 2025 - 21:31 WIB

Sejarah dan Deklarasi Berdirinya Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis, Anggota Berasal Dari Sabang Hingga Merauke

Selasa, 28 Januari 2025 - 23:05 WIB

Warga Negara Indonesia Yang Ditembak di Malaysia Dipulangkan KP2MI

Berita Terbaru