Gebrakan besar dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka menasionalisasi aset Negara yang sahamnya dikuasai asing.
Langkah ini sangat mengejutkan berbagai pihak karena dilaksanakan sebelum kekuasaannya berakhir bulan oktober 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimismenya kalau Indonesia bisa segera menguasai saham PT Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia bisa menguasai 61% saham PT Freeport Indonesia dari saat ini 51% dalam waktu dekat.
“Itu berarti bahwa Freeport bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia milik negara kita,” kata Jokowi.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Pembukaan Kongres ke-XII Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia di Hotel Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).
Posisi mayoritas kepemilikan RI di perusahaan tambang tembaga ini berdampak pada pendapatan negara dari Freeport pun bertambah.
Rencana penambahan saham RI di Freeport menjadi 61% menurutnya akan semakin menguntungkan Negara Indonesia.
“Jangan ada bayangan itu Amerika, sudah Indonesia sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61%.
Dan pendapatan Freeport sekarang ini 70% masuk ke negara jika kepemilikan saham naik 61%, nantinya 80% akan masuk ke negara,” ujar Jokowi.
Disatu sisi Jokowi mengatakan jika dalam proses penambahan saham ini banyak pihak yang tidak memberikan dukungan namun cenderung melakukan bully.
Padahal proses yang dilakukan pemerintah ini membutuhkan keberanian dan nyali karena memiliki tantangan yang besar.
Tapi saya sudah terbiasa dihina, difitnah, dicaci maki, diejek saya terus saja. kalau saya yakini bener saya akan terus,” kata Jokowi.
Langkah ini mendapat dukungan dari banyak masyarakat yang menginginkan Indonesia semakin sejahtera.
Karena sudah terbukti bahwa sejak berpuluh tahun yang lalu sangat sulit untuk menguasai saham perusahaan yang beroperasi didalam Negeri.
Bahkan salah satu tokoh pemuda Jawa Timur Bagus Nakula menyampaikan bahwa Persiden pengganti Jokowi harus lebih bertekad dan berani.
Untuk menguasai saham saham perusahaan yang beroperasi di Indonesia agar hasilnya bisa disalurkan ke masyarakat dan dikelola untuk kemajuan Negara.
Karena banyak sekali perusahaan yang mengambil harta dari bumi ibu pertiwi namun rakyat masih terus saja kebingungan.
Oleh sebab itu nasionalisasi aset bangsa dan negara harus segera dilaksanakan untuk kesejahteraan bersama.