Sejarah pertanian adalah bagian yang sangat penting dalam kebudayaan hidup manusia, pertanian muncul agar masyarakat mampu menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sediri, secara tidak langsung pertanian memaksa semua rumah tangga pada masa lalu untuk menetap dan mendorong kemunculan peradaban hingga sekarang.
Banyak referensi yang menyebutkan bahwa asal mula pertanian dimulai sekitar 11.000 tahun sebelum masehi dimana kondisi bumi lebih panas dan mengalami musim kekeringan yang lebih panjang, tentu kondisi ini sangat menguntungkan bagi pertanaman musiman, dimana dalam waktu yang relatif singkat memberikan hasil dan biji bijian serta umbi umbian dapat disimpan.
Ketersediaan biji bijian dan umbi-umbian dalam jumlah yang sangat besar memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, tentu karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.
Berbagai hipotesa terkemuka mengenai budaya perburuan berubahan menjadi bercocok tanam. Didalam buku sarinah juga diungkapkan dimana zaman perlaihan dari goa tempat tinggal para pemburu berubaha menjadi bercocok tanam.
Perkembangan pertanian berdasarkan bukti bukti artefak para ahli sejarah bersepakat bahwa praktik pertanian dimulai sejak bulan sabit yang subur di Mesopotamia sekitar 800 Masehi, tentu daerah itu belom sehijau dimasa sekarang.
Berdasarkan kajian spesies biji bijian budidaya berasal dari daerah ini menurut kajian Nikolai Vavilov, jenis tanam- tanaman pertama kali dibudiya berupa gandum, jelay, buncis serta kacang-kacangan.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati termasuk juga pertanian, biasa dipahami kebanyakan masyarakat adalah budaya bercocok tanam, serta pembsaran hewan ternak, meskipun cakupan sangat cukup luas berupa pemanfaatan mikroorganisme dam bioenzim dalam pengelolaan lanjutan seperti seperti pembuatan keju dan tempe.
Berdasarkan fakta historis tersebut sudah seharusnya pemerintah pusat dan daerah khususnya Bojonegoro membuat terobosan untuk meningkatkan dunia pertanian karena memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penulis
SAHDAN
Ketua Yayasan Suara Petani Indonesia
Cabang Bojonegoro