Tapi cobalah lihat sejarah peradaban manusia
Tragedi demi tragedi terjadi di muka bumi
Revolosi pemikiran diakhiri dengan Terpancungnya Sokrates
Revolosi Spiritual diselesaikan dengan Suatu tragedi Yang amat tragis dengan disalibkannya Yesus Kristus
Revolosi politik ditandai dgn tragedi dibunuhnya Raja Lois di Perancis
Dan masih banyak tragedi lain yang membuat Seluruh Anak Manusia Hampir Tidak punya pengharapan lagi untuk melanjutkan hidup di muka bumi
( Djoko Sukmono )
Bahwa Candu sosial sudah ada dan menjadi diruang sosial dalam kurun waktu yang tidak dibatasi oleh waktu, candu sosial itu sudah menjadi bagian yang integral dari hampir seluruh anak-anak manusia yang tinggal di muka bumi didalam menjalani kehidupan sosialnya
Pada situasi batas sosial tertentu anak anak manusia berhadapan dengan situasi batas yang tak terelakkan, contoh misalnya Perang, kemiskinan, kekalahan, kekayaan yang demikian menjadikan anak anak manusia berada pada posisi paradoksal ( penuh pertentangan) dan untuk bisa melanjutkan hidupnya sebagai manusia sosial konkret maupun sebagai manusia individual konkret dibutuhkan pilihan pilihan yang harus dipilih, Sedangkan pilihan pilihan itu begitu kompleks dan luas terhampar di kehidupan sosial.
Pilihan pilihan ada berbentuk struktur struktur yang abstrak dan struktur struktur yang konkret dan ketika keduanya dianggap sebagai suatu REALITAS maka inilah awal masuknya CANDU KEHIDUPAN SOSIAL itu kedalam struktur struktur pikiran anak anak manusia itu, dan proses menjadi manusia yang kecanduan dengan model tertinggi sudah dimulai .
Inilah bahasa CANDU SOSIAL yang dianggap LOGIS:
Untuk menjadi manusia konkret adalah dengan merangkai tindakan tindakan produktif sebagai manusia didalam kehidupan sosial konkretnya dengan menjadi manusia yang beresensi dan bereksistensi
Kalimat tersebut bisa diterjemahkan dengan menggunakan metodologi apa??? Bagi penulis metodologinya adalah dengan metode Reflektif tingking.
Cara kerja Reflektif Thinking
Bahwa ancaman terhadap eksistensi sudah berjalan selama ribuan tahun, awalnya eksistensi itu terancam oleh munculnya seorang eksistensialis pertama bernama Bapak manusia, bapak manusia ini menjalankan kehidupannya bersama ibu manusia terprediksi ratusan tahun ( masalah umur bapak manusia dan ibu manusia ini tidak Bisa dibanding bandingkan dengan umur anak anak manusia disaat ini) , kemudian bapak manusia dan ibu manusia ini beranak Pinak setiap tahunnya dan dilanjutkan terus menerus oleh anak cucunya dan cicitnya selama ratusan tahun.
Akan tetapi setelah anak anak manusia ini bertumbuh dan berkembang semakin banyak maka pada suatu ketika ada kejadian yang fenomenal yaitu ditetapkannya bapak manusia sebagai Raja, inilah kontrak sosial politik pertama yang terjadi pada kehidupan sosial manusia
Seiring berjalannya waktu kontrak sosial ini menampakkan fungsinya secara sederhana yaitu Distribusi keadilan yang proporsional berdasarkan hierarki keturunan, bagi anak pertama menduduki peringkat kedua didalam kekuasaan begitu seterusnya bertingkah dan berjenjang
Bertingkat bukan bertingkah
Pada waktu itu kehidupan sosial berjalan dengan lancar dan normal seperti yang menjadi dambaan anak anak manusia saat ini, yaitu terjaminnya kesejahteraan , terselenggaranya keadilan, dan kedamaian telah menjadi milik anak anak manusia secara esensial ( Mendapatkan kelegaan)
Bumi ini telah menjadi ajang persengketaan sejak terjadinya penguasaan terhadap kawasan kawasan yang subur, kemudian kawasan kawasan tersebut dikuasai oleh kawanan kawanan yang terus tumbuh dan berkembang secara alamiah.
Pada mulanya Bapak manusia dan ibu manusia itu adalah orang tua dari seluruh manusia yang adil dan bijaksana, tidak ada anak anak manusia yang kelaparan, tidak anak anak manusia yang pemarah, tidak ada anak anak manusia yang pembenci, tidak ada anak anak manusia yang pendendam, tidak ada anak anak manusia yang penakut, tidak ada anak anak manusia yang mati, tidak ada anak anak manusia yang cemas, yang gelisah dan ragu ragu, tidak ada anak anak manusia yang dihukum, tidak ada anak anak manusia yang sakit, penyakit belum ada, pencuri belum ada, pelacur belum ada, narkoba belum ada, virus belum ada, apakah itu virus fisik maupun virus mental, mereka benar’ benar selaras dengan alam, itulah hidup anak anak manusia dimuka bumi yang oleh pemikir naturalis dinamakan NATURALISME
Seiring berjalannya waktu peristiwa peristiwa yang baru terjadi, ada beberapa orang menemukan lahan baru yang subur dan tanpa pemberitahuan kepada kelompok induknya dikerjakanlah lahan Baru yang subur tersebut, ketika mau dipanen induk kelompoknya juga mau ikut memanen, tetapi beberapa orang yang dengan suyah payah menggarap lahan baru tersebut dengan instingtif menolak campur tangan kelompok induknya dengan alasan yang logis ( bagaimana mungkin kalian tidak ikut menanam dan menjaga tanaman ini kok tiba-tiba mau ikut memanen) inilah awal mulanya adanya konflik, namun karena induk kelompok dan beberapa orang tadi adalah keluarga besar akhirnya konfliknya Bisa diselesaikan dengan baik dalam bentuk UPAH ( inilah kontak sosial pertama manusia dengan manusia).
Kontrak politik dan kontrak sosial pertama terjadi di kehidupan sosial manusia
Dalam suatu hari tertentu ada kejadian yang fundamental dan fenomenal karena ini sebuah keputusan pertama yang sakral yang diputuskan oleh Rejim politik yang berkuasa saat itu yaitu tentang pembolehan poligami terhadap orang orang yang menduduki jabatan PENTING didalam kekuasaan, yang mendapat urutan pertama adalah memberikan kebebasan kepada BAPAK MANUSIA untuk memilih selir selir yang dihendaki oleh bapak manusia, setelah itu urutan kedua dilakukan oleh anak tertua dan seterusnya, inilah awal dari Rejim Patriarki pertama dan dalam hal ini masuk dalam katagori awal terjadinya benturan benturan kepentingan yang memicu konflik psikologis dan mampu memicu terjadinya situasi konflik yang meruncing sehingga menimbulkan pembentukan kelompok kelompok kecil yang tidak setuju dengan dekrit yang diputuskan oleh Rezim politik, dan kelompok kelompok kecil itu secara bertahap berproses menjadi kelompok yang besar dan mampu menjadi kelompok yang mengimbangi Rezim politik yang berkuasa
Tiba-tiba Petir menyambar di siang hari, tiba-tiba matahari ber- Api sinarnya, tiba-tiba terjadi aksi saking membunuh antara REJIM POLITIK yang berkuasa dengan kelompok yang anti Dekrit patriarki…., inilah konflik physik pertama yang terjadi dengan korban yang terbanyak di pihak kelompok Anti dekrit patriarki dan kelompok ini terkalahkan dengan resiko dibuang dari kelompok besarnya dan sebagaian besar terbunuh didalam peperangan. Inilah awal adanya janda janda dan awal timbulnya PROSTITUSI
Saling bukan saking
Terselubung tentang Pada situasi seperti itu mulailah lahir kebebasan yang dijalankan oleh pihak pihak yang terkait dengan sembunyi sembunyi yaitu hubungan sex tanpa adanya ikatan suami istri yang sudah ditetapkan secara baku meskipun tidak tertulis ( maaf pada waktu itu terprediksi belum ada tulisan, Bahasa yang digunakan masih Bahasa LISAN dalam pengertian lain berupa SABDA)
Sementara itu orang orang yang terbuang dengan sedikit perempuan dan laki-laki yang berjumlah lebih besar mencari tempat yang layak dihuni dan tentu saja jauh dari jangkauan Rezim politik yang berkuasa dan mereka Para pelarian ini melanjutkan hidupnya dengan model model yang yang diadopsi dari hidup sebelumnya di kelompok besarnya namun belum ada ketetapan DEKRIT yang diberlakukan, sementara kelompok besarnya si REZIM patriarki terus melanjutkan kehidupan sosialnya dengan kehidupan yang lebih kompleks karena sudah adanya kebebasan yang terselubung yang ternyata mampu memberikan keindahan dan kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan tentunya menimbulkan ketagihan terus menerus sampai kepada penggumpalan. Inilah yang dinamakan CANDU KEHIDUPAN yang pertama yang dialami oleh anak anak manusia
Waktu telah mengharu birukan kehidupan Anak2 manusia, hampir setiap anak manusia berpacu dengan waktu, sehingga tanpa terasa kehidupan sosial ini membawa serta perubahan perubahan dengan cepatnya, sudah hampir tdk ada lagi ruang dan kesempatan yg tersedia bagi individu individu yang lemah untuk hidup layak sebagai manusia, hanya individu yg unggul yg mempunyai peluang untuk mendapatkan keberuntungan.
Keberuntunga hanya dapat diraih oleh individu yang punya talenta dan berani
Hidup itu Adalah perjalanan Panjang, Lebih panjang dari panjangnya bumi, hidup itu lebih tinggi dari Galaxi, hidup itu lebih lebar dari lebarnya bumi, bahkan lebih luas dari luasnya bumi, hidup itu juga harus memahami historisitas kita sebagai manusia, Manusia Adalah Dimensi yang multi komplek, kongkrit dan individual, hidup dalam ruang dan waktu, berada pada posisi Esensinya yang utuh sebagai Eksistensi Yang Authentik, dengan demikian tidak ada satu Sistematikapun yang mampu menggeneralisasi setiap individu manusia, manusia adalah kebebasan, dan manusia berhak menciptakan dirinya sendiri dengan bebas, arah jaman telah membawa Seluruh umat Manusia kepada suatu dimensi yang kritis, dimana sudah tidak ada batas batas negara, batas budaya, batas Sosial.
Hiduplah optimis dengan menatap masa depan sebagai tempat segala keberhasilan dan keindahan
Hidup itu pilihan, dan setiap individu manusia berhak memilih cara hidupnya
Bahkan setiap individu manusia diperbolehkan melakukan apa yang dipercayai dengan bebas.
Tugas institusi dl hal yang ini Perserikatan Bangsa Bangsa, Negara, Masyarakat, dan Agama, sudah tidak diperbolehkan lagi aktif mengatur secara rinci kehidupan privasi setiap individu manusia.
Banyak dekontruksi soslsl yang dilakukan oleh institusi, sehingga membawa penderitaan panjang hampir seluruh suku bangsa manusia.
Negara , Masyarakat dan Agama selama ribuan tahun telah mendominasi kehidupan anak anak manusia yang mempunyai potensi untuk merubah dunia menjadi lebih baik.
Eksistensi manusia yang tinggal di muka bumi ini terancam Eksistensinya dalam artian didalam meng- Ada dan menjadi manusia kongkrit yang otentik , Ancaman tersebut berupa Lembaga, dan esensi, ancaman yang melembaga berupa Rezim, apakah itu Rezim politik, Rezim sosial maupun REZIM REZIM lain yang menjadikan anak anak manusia sebagai orang orang yang wajib dieksploitasi dengan berbagai cara baik intimidasi, sabotase, maupun dengan menggunakan instrumen yang handal dan akurat misalnya dengan memberikan keberuntungan, memberikan berbagai kontribusi yang bersifat pragmatis dan jangka pendek, sementara ancaman esensi bisa berupa pancang pancang kebenaran dan kebaikan, NARASI dan leterasi baik’ berupa Bahasa maupun Science dan tekhnologi yang terkemas dengan APIK yang berakibat kepada timbulnya FANATISME dan Loyalitas yang berlebihan, inilah ancaman bagi eksistensi manusia yang tinggal di muka bumi
Dalam pada itu refleksi terus bergerak menerobos dinding dinding realitas abstrak yang bernama isme isme itu
ADA yang bernama idealisme , ada yang bernama idealisme obyektif, ada yang bernama idealisme subyektif dan ada yang bernama idealis Romantik dan Idealisme MUTLAK
Ada yang bernama REALISME, Rasionalisme, positivisme, kapitalisme, Marxisme, pragmatisme
Ada yang bernama leninisme, maoisme, fasisme, Liberalisme, LIBERTARIANISME.
Dan Soekarnoisme bukan termasuk isme karena Bung Karno tidak meninggalkan isme melainkan meninggalkan Ajaran yang didalamnya bukan dikatagorikan sebagai CANDU Sosial melainkan ajarannya merupakan phylosophy Grondslah ( filsafat Hukum)
Candu sosial adalah dambaan dambaan yang dianggap baik, yang dianggap benar, yang dianggap indah, yang dianggap adil, yang dianggap makmur, yang dianggap Surga, dsb
Ditambah lagi yang dianggap enak’ dan menyengsarakan , misalnya makanan enak, rokok, kopi’, mobil , rumah mewah , bidadari,bidadara, HP sampai dengan Narkoba.
Selain itu hal yang menyengsarakan tetap dilakukan oleh anak anak manusia karena sudah menjadi sesuatu yang melekat dan sulit untuk melepaskan karena itu menimbulkan kenikmatan yang membuat KETAGIHAN.
Kepada siapa dan Kepada apa problematika candu sosial ini ditanggulangi??
Apakah kepada Perserikatan bangsa-bangsa, apakah kepada lembaga internasional, apakah kepada ReZIM POLITIK, REZIM SOSIAL, REZIM KEBUDAYAAN maupun REJIM keagamaan????
TIDAK…..!!!!!
Karena semuanya itu sudah TERKONTAMINASI Candu candu sosial itu sendiri.
Berjalan beriringan dengan CANDU SOSIAL selama ribuan tahun, anak anak manusia berjalan dengan arah kehidupan yang tiada bertujuan karena yang ditempuh melenceng jatuh dari jalan sejarah yang telah ada dan telah menjadi yaitu Jalan Hukum Rasional SEJARAH yang didalamnya terdapat hukum RASIONAL PERUBAHAN.
Penulis
Djoko Sukmono
Filsuf Sosial Indonesia