Kondisi sosial masyarakat yang banyak menjadi korban Judi online dan terjerat kemiskinan menjadi perhatian BPIP.
Karena bukan hanya faktor ekonomi saja yang menjadi korban namun juga mengancam keselamatan masyarakat.
Banyak peristiwa yang terjadi dimana kriminalitas dilakukan untuk memenuhi hasrat bermain judi.
Pihak Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo.
Memberikan saran kepada Pemerintah untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata dan inklusif.
Demi mencegah orang tidak mudah tergoda oleh pinjaman dan judi online (Judol) sebagai jalan pintas untuk mengatasi masalah keuangan mereka.
“Dan melakukan kampanye kesadaran untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya pinjaman dan judi online,” ucap Romo Benny dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/7/2024).
Selain itu, Pemerintah perlu membuat dan menerapkan regulasi yang ketat. Untuk mengawasi pinjaman dan judi online.
“Hal ini termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan risiko yang terkait,” ujarnya.
Romo Benny juga menjelaskan pentingnya menjalankan nilai-nilai Pancasila dan berdikari agar terhindar dari pinjaman online dan judi online.
Pemerintah dan Negara diharapkan dapat memberikan dukungan sosial dan psikologis bagi mereka yang terjerat dalam pinjaman dan judi online.
“Ini untuk membantu mereka atau masyarakat keluar dari lingkaran masalah tersebut,” ucapnya.
Romo Benny mengungkapkan semakin maraknya pinjaman dan judi menunjukkan bahwa.
Masih banyak orang yang tidak mampu berpikir secara rasional dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral yang kuat.
Dengan kembali kepada nilai-nilai Pancasila dan konsep berdikari dari Bung Karno.
Maka kita dapat membangun masyarakat yang lebih mandiri, adil, dan sejahtera.
“Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat, etika yang kuat, dan kemandirian yang sejati,” katanya.
Semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya hal tersebut maka semakin kecil pula peluang kemiskinan Indonesia.