Negara Indonesia selalu siaga dalam menghadapi letusan gunung.
Gunung Berapi di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu Aktif atau tidak aktif.
Oleh sebab itu Wilayah Indonesia termasuk dalam lingkaran cincin api Pasifik.
Gunung yang tidak melakukan aktivitas fisik disebut Gunung non-aktif (mati).
Para pecinta alam menggunakan Gunung ini untuk alternatif pendakian yang aman.
Diantaranya Gunung Arjuna di Kota Batu dan Gunung Sumbing di Temanggung, Jawa Tengah.
Gunung yang masih melakukan aktivitas fisik disebut gunung aktif (berapi).
Aktivitas fisik ini ditandai dengan pernah atau sedang dan mengalami letusan.
Beberapa tahun yang lalu Indonesia dihebohkan dengan gejala meletusnya gunung Semeru.
Negara menganggap letusan sebagai sebuah bencana karena membahayakan masyarakat.
Material letusannya bersifat merusak dan membahayakan penduduk sekitar gunung.
Letusan Gunung akan mengeluarkan material yang dikandungnya ke udara.
Keluarnya material ini ada beberapa macam/tipe yang dipengaruhi bentuk gunung.
Salah satu tipe letusan gunung berapi yaitu Stromboli atau Strombolian.
Letusan gunung api tipe Stromboli mempunyai ciri khas yaitu interval jarak yang hampir sama di setiap letusannya.
Seandainya interval letusan adalah 15 menit, maka dipastikan akan meletus secara teratur.
karena lava dalam gunung akan mendidih dan meletus pada jangka waktu setiap 15 menit.
Beberapa ciri letusan tipe Stromboli antara lain:
1. Mempunyai kekuatan letusan sedang.
2. Material yang dikeluarkan berupa bom, lipari maupun abu vulkanik.
3. Frakmen lava dilemparkan berbarengan dengan awan erupsi.
4. lava tergolong cair.
5. Awan berwarna putih karena sedikit mengandung debu.
6. Semburan lava pijar berasal dari dapur magma dangkal.
7. bersifat terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama.
8. sulit diprediksi kapan berhentinya.
Contoh gunung tipe stromboli:
1. Gunung Raung di Wilayah Besuki, Jawa Timur
2. Gunung Batur di Bali
3. Gunung Anak Krakatau di Sunda
4. Gunung Visisvius di Itali
5. Gunung Sinabung di Sumut
Sumber Berita : bnpb.go.ig