Memasuki awal tahun 2024 Indonesia banyak diguncang oleh berbagai peristiwa yang mengundang perhatian dunia.
Selain dari faktor politik pemilihan umum, di banyak daerah banyak terjadi bencana alam.
Mulai dari banjir, longsor dan peristiwa alam yang membuat manusia khawatir dengan posisinya pada saat itu.
Sudah saatnya manusia banyak berdoa dan meminta ampun atas segala dosa agar terhindar dari bahaya.
Terjadinya Aktivitas vulkanik di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan sejak awal tahun ini.
Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, tujuh gunung api di Indonesia mengalami erupsi sejak Januari 2024.
Bahkan beberapa di antaranya mengalami kenaikan status siaga dengan berbagai letupan.
“Sebagian besar aktivitasnya berulang seperti Gunung Merapi, Gunung Marapi, Gunung Ibu, Semeru, Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotolok.
Kecuali Gunung Ruang karena sudah lama istirahat,” ucap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, Kamis (6/6/2024).
Untuk Gunung Marapi, Sumatra Barat, kasusnya agak unik, karena sudah tidak terlampau intens aktivitasnya.
Namun, tanpa disangka, pada 11 Mei kemarin terjadi banjir bandang. Ucapnya dalam pernyataan resmi.
Untuk Gunung Merapi dan Semeru, walaupun aktivitasnya agak menurun tetapi bukan berarti akan berhenti.
Sehingga masyarakat diminta tetap waspada dan selalu mengikuti perkembangan informasi.
Menurut Hendra, sejak tahun 1980-an sudah dibuat pos pengamatan sekitar 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia.
Bahkan sudah dilengkapi dengan peralatan untuk monitoring yang bekerja selama 24 jam.
Harapannya dengan adanya hasil monitoring itu, PVMBG bisa menetapkan status tiap gunung.
“Saat ini ada 1+satu gunung level awas (Gunung Ibu), 5 gunung level siaga, 18 pada level waspada. Sementara sisanya 44 gunung pada level normal,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan bahwa.
Sejumlah gunung api dinaikkan statusnya menjadi Level IV atau Awas akibat erupsi dan mengakibatkan sejumlah warga terpaksa mengungsi, namun tidak ada korban jiwa.
Ia menjelaskan, Badan Geologi saat ini melakukan pemantauan pada masing-masing gunung ak
tif untuk mengantisipasi potensi bencananya.
Soal waktu yang bersamaan, menurutnya, fenomena ini bukan hal yang saling berhubungan, tetapi memang secara kebetulan bersamaan.
Masyarakat berharap tidak terjadi lagi bencana yang membahayakan warga sekitar karena mereka sangat was was.
Disarankan banyak berdoa kepada tuhan agar terhindar dari berbagai bencana yang mengancam keselamatan.
Hal ini diucapkan oleh Arif Eka selaku tokoh muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap fenomena sosial.