Kontroversi Fidel Castro Selama Revolusi Kuba Dalam Melawan Kapitalisme

- Jurnalis

Kamis, 14 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fidel Castro Merupakan Tokoh Revolusioner yang menggucang Revolusi Abad 20

Fidel Castro Merupakan Tokoh Revolusioner yang menggucang Revolusi Abad 20

Fidel Castro, seorang nama yang identik dengan revolusi dan keteguhan hati.

Selain itu Fidel Castro juga meninggalkan tanda yang tak terhapuskan dalam sejarah Kuba dan dunia pada umumnya.

Dilahirkan pada 13 Agustus 1926, di kota kecil Birán, Kuba, Fidel Alejandro Castro Ruz menjadi salah satu figur paling ikonik abad ke-20.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perjalanan hidupnya dari seorang pemberontak muda hingga menjadi pemimpin revolusi sosialis di Kuba adalah kisah tentang tekad, kontroversi, dan pengaruh yang abadi.

Masa Muda dan Kesadaran Politik

Fidel Castro berasal dari latar belakang yang beruntung, dengan ayahnya memiliki perkebunan tebu yang makmur.

Namun, tahun-tahun awalnya ditandai oleh kesadaran yang semakin tumbuh akan ketidakadilan sosial dan kesenjangan di Kuba.

Dia belajar hukum di Universitas Havana, di mana dia mulai terlibat dalam aktivitas politik.

Bergabung dengan sekelompok aktivis mahasiswa yang menentang pemerintahan korup Fulgencio Batista.

Kesadaran politik Castro membawanya untuk terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada tahun 1953.

Serangan terhadap Markas Moncada di Santiago de Cuba tidak berhasil, dan Castro ditangkap dan dihukum penjara.

Selama penahanannya, dia menulis pidato terkenalnya yang berjudul “Sejarah Akan Memaafkanku,”.
yang menguraikan visinya tentang Kuba yang lebih adil dan berkeadilan.

Revolusi Kuba

Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1955, Castro pergi ke pengasingan di Meksiko.

Baca Juga :  Korea Utara Senggol Korea selatan Dengan 200 Peluru Artileri

kemudian mulai mengorganisir rakyat dan membangun gerakan revolusioner.

Pada tahun 1956, dia dan sekelompok pemberontak, termasuk revolusioner Argentina Che Guevara, berlayar ke Kuba dengan kapal pesiar Granma.

Tiba di Kuba, mereka memulai perang gerilya melawan rezim Batista, yang mendapat dukungan luas dari Amerika Serikat.

Setelah bertahun-tahun perjuangan, pasukan Castro menggulingkan Batista pada tahun 1959.

Fidel Castro mengambil alih kekuasaan sebagai Perdana Menteri dan kemudian menjadi Presiden Kuba.

Kepemimpinan karismatiknya dan janji-janjinya untuk reformasi sosial menangkap imajinasi banyak orang Kuba.

Kuba di Bawah Pemerintahan Castro

Pemerintahan Fidel Castro di Kuba ditandai oleh perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan.

Dia menerapkan reformasi agraria yang luas, nasionalisasi industri, dan meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk semua warga Kuba.

Kebijakan-kebijakan ini mengurangi kemiskinan dan buta huruf di Kuba tetapi juga menimbulkan ketegangan dengan Amerika Serikat.

Negara Kapitalis tersebut melihat rezim Castro sebagai ancaman ideologi di halamannya.

Krisis Rudal Kuba tahun 1962 membawa dunia mendekati perang nuklir ketika Uni Soviet mendeploy senjata nuklir di Kuba.

Aliansi Castro dengan Uni Soviet memperdalam isolasi Kuba dari Barat.

Hubungan dengan USSR memberikan dukungan ekonomi kepada Kuba tetapi juga membuatnya menjadi titik fokus ketegangan Perang Dingin.

Kontroversi Warisan Fidel Castro

Kepemimpinan Fidel Castro menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Baca Juga :  Demonstrasi Terbesar di Jerman Bisa Menjadi Pemicu Revolusi

Terutama di Amerika Latin dan di kalangan gerakan kiri.

Keberaniannya dalam menentang pengaruh Amerika Serikat di wilayah tersebut dan komitmennya terhadap idealisme sosialis.

Menjadikan Fidel Castro simbol perlawanan terhadap imperialisme.

Namun, rezim Castro juga ditandai oleh otoritarianisme, sensorship, dan kurangnya pluralisme politik.

Pemberontakan ditindas, dan pelanggaran hak asasi manusia dilaporkan, sehingga menimbulkan warisan kontroversial.

Banyak warga Kuba melarikan diri dari negara tersebut, mencari suaka politik di Amerika Serikat dan Negara-Negara lain.

Pada tahun 2006, Fidel Castro jatuh sakit parah dan menyerahkan kekuasaan kepada saudaranya Raúl Castro.

yang  menggantikannya sebagai Presiden Kuba pada tahun 2008.

Fidel hidup dalam kedamaian relatif sampai kematiannya pada tanggal 25 November 2016.

Hidup Fidel Castro adalah perpaduan kompleks revolusi, kontroversi, dan pengaruh yang abadi.

Komitmennya terhadap keadilan sosial dan keteguhannya dalam menentang hegemoni Amerika Serikat.

membuatnya menjadi pahlawan bagi beberapa orang dan penjahat bagi yang lain.

Terlepas dari sudut pandang seseorang, tidak ada yang bisa menyangkal semangat yang tak terkalahkan dan signifikansi sejarah.

Dari sosok yang memimpin Kuba melalui salah satu periode paling bergejolak di abad ke-20.

Warisan Fidel Castro terus membentuk politik dan sejarah Kuba serta dunia yang lebih luas.

memastikan bahwa namanya akan diingat oleh generasi-generasi yang akan datang.

 

Berita Terkait

Donald Trump Menang Pemilu Amerika Serikat 2024 Karena Mendapat Dukungan Suara Dari Mayoritas Muslim, Berikut Alasannya
Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris
Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional

Berita Terkait

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:50 WIB

Rumah Sakit Indonesia Mendapat Serangan Dari Pasukan Israel, Pengungsi Ketakutan dan Teriak Histeris

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Berita Terbaru