Oleh : Wahyu Prasetya Editor : Arisvan 13 April 2015
“Kalau ada masalah, jangan disimpan. Langsung datang, kita bicara baik-baik,” ini yang di rindukan oleh kader PSI
( Yunius Suwantoro )
Dalam dunia organisasi atau partai politik, jarak antara pimpinan dan kader seringkali menjadi masalah klasik.
Ada ketua umum yang hanya muncul saat acara seremonial, sulit dihubungi, atau bahkan hanya dikenal lewat foto di spanduk.
Namun, hal itu sangat di rindukan oleh kader PSI seluruh Indonesia. Sosoknya dikenal rendah hati, mudah ditemui, dan selalu siap mendengarkan keluh kesah kader.
Sebagai seorang Ketua Umum wajib menegaskan prinsipnya: “Tidak ada kader yang boleh merasa asing di rumah sendiri.” Ia secara rutin menggelar pertemuan di sekretariat pusat, di mana setiap kader mulai dari tingkat ranting hingga pengurus daerah boleh datang tanpa janji temu khusus.
Tak jarang, Ketua Umum juga menggelar ngopi bareng atau makan siang sederhana dengan kader-kader muda. “Dari obrolan santai, justru sering muncul ide-ide brilian,” ujar Yunius Suwantoro Bendahara Umum Nasmar dan Kader PSI.
Tidak hanya mudah diakses di kantor, Ketua Umum juga aktif blusukan ke berbagai cabang, termasuk daerah pelosok. Beberapa kader bercerita keinginan mereka,yakni mempunyai Ketua Umum yang kerap tiba-tiba mampir ke sekretariat ranting hanya untuk sekadar menanyakan kabar,mendengar aspirasi kader di bawah.
“Ketua ketua PSI, suatu hari hujan deras, kami kira beliau batal datang. Ternyata, beliau tetap muncul dengan jas hujan sederhana, duduk bersama kami sambil mendiskusikan masalah lapangan,”ujar Andriansyah Liau kader PSI Depok
Salah satu kelebihan Ketua PSI selama ini adalah kemampuannya merespons keluhan dengan cepat. Ketika seorang kader mengeluh tentang kesulitan dana program pelatihan, dalam waktu seminggu sudah ada solusi pendanaan alternatif. Ketika ada konflik internal di tubuh organisasi, ia turun langsung menjadi mediator.
“Beliau tidak hanya bilang ‘nanti saya carikan solusinya’, tapi benar-benar menindaklanjuti. Itu yang bikin kami respect,” kata Andriansyah Liau kader PSI Depok
Kedekatan Ketua Umum dengan kader ternyata berdampak besar pada semangat kerja serta pencapaian yang akan diraih organisasi.
Jika kedekatan sudah terjalin maka semua anggota merasa dihargai, sehingga partisipasi dalam setiap program meningkat.
“Kalau pemimpinnya saja mau mendengar, kami pun semakin bersemangat bekerja. Ini bukan sekadar perintah atasan, tapi gerakan bersama,” ujar Yunius Suwantoro kader PSI
Di tengah maraknya politisi atau tokoh organisasi yang menjauh dari basis pendukung, sosok Ketua Umum menjadi penyegar. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan yang humanis dan egaliter justru memperkuat soliditas organisasi.
“Kekuatan organisasi ada di kader. Kalau kami sebagai pimpinan tidak peduli, lalu siapa lagi?” pungkasnya, mengakhiri perbincangan.
Tampaknya, prinsip kepemimpinannya sederhana yakni pemimpin harus hadir, bukan hanya muncul tapi patut menjadi contoh baik bagi banyak orang. Tutup Yunius.