Kesenian Burokan Cirebon Mengandung Makna Spiritual Dan Harus Dilestarikan

- Jurnalis

Selasa, 28 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyebaran agama memiliki sejarah panjang dan cerita yang diturunkan secara turun temurun kepada generasi muda.

Hal ini penting dilestarikan agar generasi bangsa bisa memahami sejarah sehingga bisa menjaga keneradaannya.

Pengaruh Islam melekat dengan budaya di Cirebon karena peninggalan sejarah erat kaitannya dengan agama Islam, salah satunya yaitu kesenian burok atau burokan.

Melansir data Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Seni burok pertama kali dikenalkan pada tahun 1934 silam oleh para leluhur yang memiliki jiwa kesenian.

Baca Juga :  Redaksi Marhaenis: Ketertiban Dunia Terganggu, Harga Minyak Naik Karena Peluru

Seni ini berasal dari Desa Kalimaro dan terinspirasi dari kisah perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Dalam kisah tersebut, Nabi SAW perjalanan dari Masjidil Haram di Kota Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina.

Kemudian beliau melanjutkannya perjalanan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ke tujuh.

Dalam perjalanannya tersebut Nabi SAW mengendarai Buraq, makhluk Allah yang menyerupai kuda bersayap.

Kemudian sejumlah seniman mereplikasi bentuk Buraq menjadi sebuah kesenian.

Buraq dibuat dalam bentuk bedawang, yaitu semacam kurungan yang dihias dengan bentuk kepala yang dapat digoyangkan.

Baca Juga :  Sambutan Bupati Pacitan Dalam Memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, SBY Hadir Bersama Rombongan

Seiring perkembangan zaman, seni burok kerap dihadirkan dalam acara-acara tertentu seperti khotmil quran, khitanan, atau pawai karnaval.

Penampilan seni burok dijadikan sarana hiburan dengan iringan musik seperti gamelan sehingga lebih menawan.

Kesenian ini memiliki makna positif antara lain bentuk syukur atas rezeki yang diberikan kepada manusia.

Selain itu seni burok juga dinilai sebagai sarana untuk mengingat kekuasaan Allah SWT agar manusia menjadi lebih baik.

Berita Terkait

Syair Marhaenis, BAHASA Ontologis POLITIK
Syair Marhaenis, Ketika Bohong Menjadi Konstruksi Budaya
Revolusi Kebudayaan Nasional Akan Menyelamatkan Indonesia Dari Berbagai Bentuk Penjajahan
Hukum Rasional Sejarah Akan Menciptakan Ledakan Revolusi, Proses Waspada Terhadap Tragedi Kemanusiaan
Memaknai Pemberian Keris DariĀ  Presiden Prabowo Kepada Jokowi Ditinjau Berdasarkan Perjalanan Sejarah Masa Lalu
Busana dan Strata Sosial Era Kuno Ditentukan Oleh Derajat Sosial Penggunanya
Benarkah Nama Nusantara Pertama Kali Muncul di KUTAI Kalimantan Timur ?
Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 23:46 WIB

Syair Marhaenis, BAHASA Ontologis POLITIK

Selasa, 15 April 2025 - 22:11 WIB

Syair Marhaenis, Ketika Bohong Menjadi Konstruksi Budaya

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:48 WIB

Revolusi Kebudayaan Nasional Akan Menyelamatkan Indonesia Dari Berbagai Bentuk Penjajahan

Kamis, 20 Maret 2025 - 08:53 WIB

Hukum Rasional Sejarah Akan Menciptakan Ledakan Revolusi, Proses Waspada Terhadap Tragedi Kemanusiaan

Minggu, 16 Februari 2025 - 23:06 WIB

Memaknai Pemberian Keris DariĀ  Presiden Prabowo Kepada Jokowi Ditinjau Berdasarkan Perjalanan Sejarah Masa Lalu

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Diantara Alam Semesta

Jumat, 25 Apr 2025 - 10:04 WIB

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB