Singo Ulung Bondowoso Mengajarkan Tentang Kepribadian, Religiusitas dan Nilai Sosial Kepada Generasi Bangsa

- Jurnalis

Minggu, 17 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Singo Ulung merupakan Legenda dari Kabupaten Bondowoso

Singo Ulung merupakan Legenda dari Kabupaten Bondowoso

Bondowoso merupakan kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai kesenian Singo Ulung.

Singo Ulung banyak dijadikan tema karya oleh semua elemen masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Ada yang menjadikannya sebagai lagu Singo Ulung, puisi dan gambar disetiap kecamatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak versi yang menceritakan tentang keberadaan legenda Kabupaten Bondowoso ini.

Disebabkan oleh penyebaran informasi lisan tentang cerita tersebut, sehingga banyak tafsir.

Tetapi tanpa menghilangkan bentuk dasar dan substansi dari Singo Ulung tersebut.

Singo Ulung merupakan salah satu legenda, karena bercerita tentang tokoh dan peristiwa yang dipercaya masyarakat.

Latar belakang cerita Singo Ulung diawali oleh tokoh pendekar didesa Blimbing Kabupaaten Bondowoso.

Yaitu Juk Seng (jujuk Sengo) dan Mbah Jasiman yang terkenal karena memiliki kesaktian.

Juk Seng diangkat sebagai demang di desa tersebut, dan memimpin masyarakat dengan penuh wibawa.

Baca Juga :  Sejarah Hari Bhayangkara Yang Dimulai Sejak Zaman Kerajaan Majapahit Hingga Pasca Indonesia Merdeka

Sehingga kehidupan semua rakyat Desa Blimbing menjadi sangat maju, makmur dan tenteram.

Juk seng juga dikenal bisa melakukan komunikasi dengan singa berkat kesaktiannya.

Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal juk Seng dijuluki sebagai Singo Ulung atau Singa tanpa tanding.

Tarian singo ulung merupakan bentuk gambaran kesaktian yang dimiliki oleh juk seng.

Sejarah terbentuknya Desa Blimbing Kabupaten bondowoso juga terdapat dalam kisah singo ulung.

Bentuk dan Nilai Nilai Tarian Singo Ulung

Dari segi busana tarian Singo Ulung memakai atribut seperti singa serta diiringi tetabuhan.

Secara bentuk memiliki kemiripan dengan “Can Macanan Kaddhu’”, kesenian dari jember.

Perbedaanya yaitu Can Macanan Kaddhu’ memiliki kombinasi warna putih, Kuning dan hitam.

Singo Ulung hanya menggunakan warna putih tanpa dan kombinasi lainnya.

Latar belakang terciptanya tarian juga berbeda, Singo Ulung didasari cerita tokoh pemimpin.

Baca Juga :  Masa Perundagian Pulau Bali, Mata Pencaharian Utama Pertanian Dan Peternakan

Sedangkan Can Macanan Kaddhu’ konon lahir karena tradisi pekerja kebun.

Yang mengusir serangan binatang buas di kebun dengan menggunakan busana mirip singa. Sumber : balaibahasajatim.kemdikbud.go.id.

Tarian Singo Ulung memiliki nilai nilai budaya yang terkandung didalamnya.

Nilai religiusitas, kepribadian serta nilai nilai sosial bisa diambil dari tarian ini.

Dari segi kepribadian, mengajarkan keberanian hidup, tanggung jawab dan kesetiaan.

Riligiusitas menandakan bahwa Singo Ulung selalu Taat dan Ingat kepada Tuhan.

Nilai sosial berupa gotong royong, kerukunan serta saling tolong menolong.

Cerita Singo Ulung mengajarkan tentang kepemimpinan dan penghormatan terhadap leluhur.

Serta pendidikan pelestarian budaya, sejarah dan sebagai hiburan bagi masyarakat saat ini.

Meskipun berada dalam banyak Versi, tetapi cerita tentang Singo Ulung ini tersebar secara lisan sampai kepada generasi saat sekarang.

Sumber Berita : balaibahasajatim.kemdikbud.go.id.

Berita Terkait

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo
Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal
Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22
Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi
Kebaya Warisan Kebudayaan Bangsa Yang Harus Dipertahankan Eksistensinya, Berikut Pernyataan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 Mirip Dengan Acara Yang Dilakukan Presiden Soekarno
Jamu Harus Dilestrikan Keberadaannya Karena MErupakan Ciri Khas Indonesia, Berikut Peryataan Ketua DPR RI

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 23:14 WIB

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:15 WIB

Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:12 WIB

Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin, 5 Agustus 2024 - 12:43 WIB

Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22

Rabu, 24 Juli 2024 - 12:54 WIB

Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi

Berita Terbaru