Kekaguman Pahlawan Revolusi dan Sastrawan Buya Hamka Terhadap Suku Madura

- Jurnalis

Rabu, 15 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang sahat luas dan dihuni masyarakat dari berbagai suku dan beragam bahasa.

Sehingga ketika memasuki momentum politik, Jawa Timur menjadi salah satu barometer kemenangan presiden.

Karena Jawa Timur dihuni oleh banyak manusia dengan hak pilih yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Salah satunya yakni Suku Madura yang merupakan suku bangsa yang mendiami Pulau Madura, Jawa Timur.

Secara historis Pada dasarnya Suku Madura termasuk ke dalam kategori Suku Jawa dipandang dari teritorial wilayah.

Tetapi suku Madura memiliki tradisi, budaya serta bahasa yang cukup berbeda dengan Suku Jawa.

Baca Juga :  Perolehan Kursi Tiap Partai Dan Caleg Terpilih Ditetapkan KPU Kota Bekasi, Berikut Ulasanya

Kebudayaan dari Madura yang terkenal adalah kerapan sapi yang dilombakan berdasarkan kecepatan berlari.

Selain itu mereka juka memiliki salah satu budaya yakni merantau yang diwariskan secara turun temurun.

Tidak heran jika saat ini masyarakat suku Madura telah tersebar di berbagai daerah Nusantara karena budaya merantaunya.

Ada referensi yang menyebut bahwa Migrasi atau merantau bahkan sudah menjadi bagian dari sejarah hidup Masyarakat Madura.

Bahkan pada abad ke 15, perahu-perahu Madura telah berlayar ke Melaka, sebuah kerajaan Islam yang berdiri tahun 1400 di wilayah Malaysia.

Seorang Pahlawan Revolusi yang juga Sastrawan yakni Hamka pernah berkunjung ke Madura pada 1935.

Baca Juga :  Pengaruh Sejarah Dan Budaya Terhadap Tingkat Nasionalisme Suatu Bangsa

Bahkan Hamka menggambarkan orang Madura sebagai pelaut yang gagah berani dan tidak mudah menyerah.

“Sejak zaman dahulu penduduk Madura, pulau kecil yang didinding lautan itu, mengharung ombak gelombang, menempuh lautan besar dengan perahu layarnya! Sudah sejak dahulu anak Madura dengan perahunya itu berlayar ke Malaka, Kerajaan Islam,” tulis Hamka dalam “Dari Perbendaharaan Lama”.

Catatan-catatan resmi mengenai budaya merantau ini, baru muncul setelah Raja-raja di Madura takluk tanpa peperangan kepada Gubernur Jenderal asal Inggris, Sir Stamford Raffles zaman Pemerintah Kolonial Inggris.

Berita Terkait

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo
Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal
Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22
Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi
Kebaya Warisan Kebudayaan Bangsa Yang Harus Dipertahankan Eksistensinya, Berikut Pernyataan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 Mirip Dengan Acara Yang Dilakukan Presiden Soekarno
Jamu Harus Dilestrikan Keberadaannya Karena MErupakan Ciri Khas Indonesia, Berikut Peryataan Ketua DPR RI

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 23:14 WIB

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:15 WIB

Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:12 WIB

Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin, 5 Agustus 2024 - 12:43 WIB

Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22

Rabu, 24 Juli 2024 - 12:54 WIB

Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi

Berita Terbaru