Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang sahat luas dan dihuni masyarakat dari berbagai suku dan beragam bahasa.
Sehingga ketika memasuki momentum politik, Jawa Timur menjadi salah satu barometer kemenangan presiden.
Karena Jawa Timur dihuni oleh banyak manusia dengan hak pilih yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Salah satunya yakni Suku Madura yang merupakan suku bangsa yang mendiami Pulau Madura, Jawa Timur.
Secara historis Pada dasarnya Suku Madura termasuk ke dalam kategori Suku Jawa dipandang dari teritorial wilayah.
Tetapi suku Madura memiliki tradisi, budaya serta bahasa yang cukup berbeda dengan Suku Jawa.
Kebudayaan dari Madura yang terkenal adalah kerapan sapi yang dilombakan berdasarkan kecepatan berlari.
Selain itu mereka juka memiliki salah satu budaya yakni merantau yang diwariskan secara turun temurun.
Tidak heran jika saat ini masyarakat suku Madura telah tersebar di berbagai daerah Nusantara karena budaya merantaunya.
Ada referensi yang menyebut bahwa Migrasi atau merantau bahkan sudah menjadi bagian dari sejarah hidup Masyarakat Madura.
Bahkan pada abad ke 15, perahu-perahu Madura telah berlayar ke Melaka, sebuah kerajaan Islam yang berdiri tahun 1400 di wilayah Malaysia.
Seorang Pahlawan Revolusi yang juga Sastrawan yakni Hamka pernah berkunjung ke Madura pada 1935.
Bahkan Hamka menggambarkan orang Madura sebagai pelaut yang gagah berani dan tidak mudah menyerah.
“Sejak zaman dahulu penduduk Madura, pulau kecil yang didinding lautan itu, mengharung ombak gelombang, menempuh lautan besar dengan perahu layarnya! Sudah sejak dahulu anak Madura dengan perahunya itu berlayar ke Malaka, Kerajaan Islam,” tulis Hamka dalam “Dari Perbendaharaan Lama”.
Catatan-catatan resmi mengenai budaya merantau ini, baru muncul setelah Raja-raja di Madura takluk tanpa peperangan kepada Gubernur Jenderal asal Inggris, Sir Stamford Raffles zaman Pemerintah Kolonial Inggris.