Kebudayaan menjadi faktor penting dalam perjalanan sebuah bangsa dan Negara diseluruh dunia.
Sehingga banyak museum yang berdiri di berbagai negara dengan unsur budaya didalamnya.
Begitu juga tiap provinsi di Indonesia yang memiliki tradisi khasnya masing-masing yang terdapat di setiap daerah.
Salah satunya yakni daerah Kabupaten Buleleng di Provinsi Bali yang memiliki banyak tradisi khas dari masing-masing Desa.
Bahkan di Setiap Desa memiliki caranya sendiri dalam hal melestarikan sebuah tradisi dan budaya masa lalu.
Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak tinggal diam dalam hal melestarikan kebudayaan Indonesia.
Lembaga tersebut mendata setiap tradisi atau kesenian di seluruh Indonesia untuk dimasukkan ke dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Berdasarkan sidang oleh Kemendikbud, pada tahun ini Kabupaten Buleleng berhasil melestarikan 3 tradisi sekaligus ke kancah nasional.
Ketiga tradisi tersebut berhasil lolos masuk ke dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2020.
Berikut Daftar Ketiga warisan budaya Dari Buleleng
1. Tradisi Ngusaba Bukakak dari Desa Sangsit
Digelarnya tradisi Bukakak tersebut bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai dewi Kesuburan, atas kesuburan tanah dan segala hasil pertanian yang melimpah.
2. Lukisan Wayang Kaca dari Desa Nagasepeha
Melukis wayang pada kaca banyak ditekuni sejumlah seniman di Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng.
Lukisan yang rumit ini diatur sudah muncul sejak 1927 silam, saat zaman penjajahan.
Secara lokasi Desa Nagasepaha berada tak jauh dari pusat Kota Singaraja.
3. Tradisi Megoak-goakan dari Desa Panji
Megoak-Goakan merupakan bukti kekayaan budaya dan tradisi di Bali yang masih dipertahankan kelestariannya sampai saat ini.
Megoak-goakan merupakan tarian tradisional rakyat khususnya di Desa Panji yang biasanya dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi tiba.