Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

- Jurnalis

Jumat, 8 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konstalasi geopolitik internasional selalu memiliki dinamika yang jarang bisa ditebak karena banyak pengaruh eksternal.

Rusia saat ini masih melakukan ketegangan senjata dengan Ukraina dan saling serang untuk memperebutkan wilayah.

Kapal selam Angkatan Laut Rusia B-588 Ufa untuk pertama kalinya sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, dalam rangka kunjungan persahabatan (port visit).

Di Surabaya, pengawak kapal selam Ufa itu bakal mengikuti sejumlah kegiatan dengan prajurit TNI AL, khususnya dari Satuan Kapal Selam Komando Armada II TNI AL.

Yakni berkunjung ke Monumen Nanggala, kunjungan kehormatan ke pejabat TNI AL setempat (courtesy call), diskusi bertukar pengalaman dan wawasan mengenai kapal selam (SMEE), berolahraga bersama, santap malam bersama, dan tur berkeliling Kota Surabaya.

Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Pangkalan Utama TNI AL V Surabaya Kolonel Laut (P) Edy Setyawan di Dermaga Jamrud Utara, Kamis, mengucapkan selamat datang kepada kapal selam Ufa dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Angkatan Laut Rusia Alatau.

Kolonel Edy, saat membacakan sambutan Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Arya Delano, menyatakan TNI AL berharap kunjungan dua kapal Rusia ke Surabaya itu dapat meningkatkan kerja sama terutama di bidang kapal selam.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Melepas Bantuan Kemanusiaan Tahap 2, Berasal Dari Masyarakat dan Pemerintah

Di lokasi yang sama, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Yuliys Azz Zaenal menyampaikan kunjungan kapal selam Ufa dan kapal tunda penyelamat Alatau merupakan bagian dari rangkaian Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 yang diikuti oleh Angkatan Laut Rusia dan TNI AL. Walaupun demikian, kapal selam Rusia hanya dijadwalkan untuk sandar, dan tidak mengikuti rangkaian latihan fase laut (sea phase).

“Ini kali pertama kapal selam Rusia port visit di Indonesia,” kata Dansatsel Koarmada II.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, dalam acara penyambutan itu, mengucapkan terima kasih atas sambutan TNI AL kepada Ufa dan Alatau.

Dia juga berharap kunjungan persahabatan itu dapat memperkuat kerja sama antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia ke depannya.

Latma Orruda 2024 merupakan latihan kombatan pertama kali yang digelar oleh TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di Surabaya pada 4-8 November 2024. Latihan itu terdiri atas dua fase utama, yaitu fase pangkalan (harbour phase) pada 4-6 November, dan fase laut pada 7-8 November.

Baca Juga :  Pembentukan BPUPKI dan Hancurnya Jepang Karena Bom Atom Little Boy Sepanjang 3 meter

Dalam latihan fase laut itu, yang merupakan tahapan puncak Latma Orruda 24, TNI AL mengerahkan dua kapal perangnya, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Frans Kaisiepo-368, kemudian helikopter antikapal selam AS565 MBe Panther.

Sementara itu, Angkatan Laut Rusia mengerahkan dua korvetnya, RFS Gromky dan RFS Aldar Tsydenzhapov, satu fregat RFS Rezkiy, satu kapal medium tanker-nya RFS Pechenga, dan satu helikopter KA-27.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, saat acara pembukaan Latma Orruda 24 di Surabaya, Senin (4/11), menjelaskan tujuan utama latihan bersama itu untuk meningkatkan kemampuan prajurit angkatan laut dua negara dalam operasi keamanan maritim (maritime security).

“Keamanan maritim itu sangat penting dimana pun bagi negara mana pun di laut, dan kita mestinya bisa saling menjaga, menghormati setiap kedaulatan di wilayah masing-masing,“ kata Pangkoarmada RI.

Berita Terkait

DPC GMNI Kota Mataram Kirimkan Eksaminasi Putusan dan Serukan Penyelesaian Konflik Organisasi Melalui Mekanisme Internal
Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur
Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi
India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah
Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan
Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda
“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 23:12 WIB

DPC GMNI Kota Mataram Kirimkan Eksaminasi Putusan dan Serukan Penyelesaian Konflik Organisasi Melalui Mekanisme Internal

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:51 WIB

Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur

Senin, 26 Mei 2025 - 00:35 WIB

Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi

Minggu, 18 Mei 2025 - 23:51 WIB

India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah

Rabu, 7 Mei 2025 - 00:12 WIB

Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

Berita Terbaru