Setiap tari dan kebudayaan daerah memiliki ciri khas yang berbeda beda.
Ada yang mendahulukan keindahan gerak tubuh, kecepatan dan ketangkasan.
Tari Kataga adalah tarian yang menyimbolkan tentang perjalanan masa lalu.
kataga didominasi oleh gerakan-gerakan penuh semangat dan membangkitkan antusiasme para penonton.
Karena gerakan tersebut sangat identik dengan tari perang zaman dahulu.
Ada empat gerakan utama dari tari kataga yakni kataga horung, harama, pitak, dan negu.
1. Kataga Horung
Kataga horung merupakan gerakan maju dengan perhitungan maju satu langkah dan mundur setengah langkah.
Maksud dan Tujuan gerakan ini adalah untuk menyerang lawan dan mundur untuk bertahan.
2. Kataga Harama
Kataga harama merupakan gerakan maju menyerang musuh sambil mempertahakan barisan.
Pesan moral dari gerakan ini adalah jangan sampai menyerang musuh tetapi melupakan kawan.
3. Kataga Pitek
Kataga pitak berarti gerakan ancang-ancang untuk menyerang lawwan.
Maknanya bisa jadi jangan asal menyerang tetapi harus dipersiapkan segala sesuatunya.
4. Kataga Negu
Kataga Negu adalah gerakan menari sambil melakukan teriakan lantang.
Posisi tubuh penari sedikit membungkuk dan mengarahkan pedang ke samping kanan.
Penari akan menggoyangkan pedang sedangkan tangan kirinya memegang tameng.
Kemudian para penari juga akan menggerakkan tameng (toda) dengan teratur.
Sambil mengayunkan pedang, lari kecil, dan menepuk perisai saat berbaris.
Jika diperhatikan gerakan tari kataga mempunyai kemiripan dengan gerakan olahraga.
Tari kataga tidak hanya diiringi teriakan, gerakan serta perisai para penari saja.
Tetapi juga diiringi Suara gong dan tambur yang dimainkan sekitar 5–6 orang.
Irama lantunan bunyi yang cepat juga ikut mengiringi tarian perang ini.
Suara gemerincing lonceng di badan penari serta syair-syair lagu tentang alasan terjadinya perang dinyanyikan.
Semua komponen diselaraskan sehingga menghasilkan perpaduan suara yang khas dan menarik.