Catatan Harian Indra Aden, Pemikiran Dapat Merubah Rakyat Agar Memiliki Kesadaran, Kreatif dan Kritis

- Jurnalis

Minggu, 11 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

 

Berjalannya sebuah proses pemikiran dari generasi ke generasi wajib berlanjut, sebab ini akan memberikan suatu kondisi  cerita dari zaman ke zaman.  Tujuannya agar ada koreksi pola hidup dari masa lalu kekinian, bisa juga mempelajari waktu lampau untuk tidak berulangnya satu peristiwa dari sejarah  keadaan saat ini bahkan kedepannya serta mencari kenapa itu selalu ada, apa penyebabnya, siapa yang merekayasa, mempertahankan, dimana kekuatan dan kelemahan, bagaimana cara merubahnya apa memulai lewat ekonomi, politik, sosial budaya, elit politisi serta lainnya.

Jika pemikiran telah melanda rakyat dan menjadi bagian kehidupan mereka maka betapa maju peradaban Indonesia. Perubahan itu bisa dilakukan atas kemauan bersama bahkan berbentuk lembut bisa tanpa disadari berjalan seperti hadirnya matahari dan bulan serta dianggap normal.

Baca Juga :  Refleksi Indonesia Berdasarkan Analisa Otak Kiri

Karena pemikiran akan mengembangkan wawasan, kemampuan berpikir, menghasilkan pemahaman, kreatif, kritis dan analisis, semua hal ini disebabkan tergugahnya pikiran yang menimbulkan penilaian perbandingan disetiap situasi dan kondisi.

Secara otomatis ada dalam setiap individu rakyat pikiran merubah orang pasif menjadi aktif. Mendorong kehendak perubahan tak mau stagnan melihat ke masa depan penuh keyakinan, kepastian, dan progresif.

Konteks yang besar  bisa lihat pada kesejarahan Indonesia disaat menghapus kolonialisme,ketertindasan, kezaliman, kebodohan melalui gerak aktif para pelapor pemikiran seperti Douwes Dekker, Tirto Adhi Suryo, H.O.S Tjokroaminoto, Tan Malaka, Mas Marco, Soekarno sehingga memunculkan gerak perlawanan terhadap keterjajahan, melahirkan sumpah pemuda 28Oktober1928, janji kesetiaan pada persatuan atas tanah air Indonesia.

Baca Juga :  Filosofi Batik Daerah di Indonesia Lengkap Dengan Gambar Penjelasan Balai Besar Kerajinan dan Batik

Dilanjutkan dengan perlawanan bersenjata sampai proklamasi dikumandangkan 1945. 1946-1949, dan terakhir perebutan Irian Barat tahun 1960-1963. Baru lahir ke merdedekaan sebenarnya Nusantara.

Setelahnya kediktatoran sangat mendominasi budaya politik bangsa tahun 1968 -1998, pemikiran tetap berkembang diwakili oleh Pramoedya Anantoer walaupun banyak pemikir yang muncul tetapi tak membawa dampak besar, Pram berbeda ia menyentuh pikiran pembaca buku bukunya atas nama ketertindasan, ketidakadilan, pembodohan dan kezaliman.

 

 Penulis
Indra Aden
Pegiat Literasi dan Sosial Indonesia

Berita Terkait

Syair Marhaenis, Kepada Seseorang Yang Kukenal Seumur Hidupku
Desa Sugih Waras Kabupaten Bojonegoro Melakukan Sedekah Bumi Demi Kemakmuran Negeri
Refleksi Indonesia Berdasarkan Analisa Otak Kiri
Syair Marhaenis, BAHASA Ontologis POLITIK
Syair Marhaenis, Ketika Bohong Menjadi Konstruksi Budaya
Revolusi Kebudayaan Nasional Akan Menyelamatkan Indonesia Dari Berbagai Bentuk Penjajahan
Hukum Rasional Sejarah Akan Menciptakan Ledakan Revolusi, Proses Waspada Terhadap Tragedi Kemanusiaan
Memaknai Pemberian Keris Dari  Presiden Prabowo Kepada Jokowi Ditinjau Berdasarkan Perjalanan Sejarah Masa Lalu

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:36 WIB

Desa Sugih Waras Kabupaten Bojonegoro Melakukan Sedekah Bumi Demi Kemakmuran Negeri

Minggu, 11 Mei 2025 - 23:53 WIB

Catatan Harian Indra Aden, Pemikiran Dapat Merubah Rakyat Agar Memiliki Kesadaran, Kreatif dan Kritis

Senin, 28 April 2025 - 22:48 WIB

Refleksi Indonesia Berdasarkan Analisa Otak Kiri

Kamis, 17 April 2025 - 23:46 WIB

Syair Marhaenis, BAHASA Ontologis POLITIK

Selasa, 15 April 2025 - 22:11 WIB

Syair Marhaenis, Ketika Bohong Menjadi Konstruksi Budaya

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB