Pertumbuhan ekonomi menjadi harapan setiap bangsa dan negara agar mendapat pemasukan dari sektor pajak.
Diperlukan lembaga khusus yang mengatur dan mengawal secara intens terkait tata kelolanya.
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mendesak kepada pemerintah dan pihak terkait.
Untuk membentuk Badan Logistik Nasional (BLN) guna mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintahan baru sebesar delapan persen.
“Kalau ada tata kelola logistik dan ada badannya, nggak mustahil itu karena faktanya, kita selalu di atas lima persen pertumbuhannya,”
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan usai menghadiri Indonesia Port Editors’ Club (IPEC) di Jakarta, Selasa.
Akbar mengaku bahwa pihaknya telah bersurat kepada presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai urgensi pembentukan BLN.
“Kalau tahun lalu kan masih ada tahun politik. Sekarang, sudah ada pemenangnya.
Jadi, kita sudah kasih masukan tertulis ke presiden terpilih atau istana baru, termasuk melalui induk organisasi kita, yaitu Kadin,” ujarnya.
Dia mengklaim, kontribusi logistik selama empat tahun terakhir mencakup transportasi dan pergudangan,
menempatkan sebagai kontributor terbesar kedua setelah industri mineral besi tahan karat.
Menurutnya, kontribusi yang signifikan itu sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen yang diharapkan oleh pemerintahan baru.
Halaman : 1 2 Selanjutnya