Ribuan orang tewas menyusul serangan militer Israel terhadap Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Dirinici, jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 1.843 orang, sedangkan di Tepi Barat sebanyak 44 orang.
Hal ini diungkapkan Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir kantor berita Wafa, Sabtu 14 Oktober 2023.
Sementara itu, sebanyak 7.138 orang terluka akibat serangan Israel yang dilancarkan pasca serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.
Setidaknya 250 dari 700 orang yang terluka di Tepi Barat dirawat di rumah sakit.
Serangan Israel yang terus menerus menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah kematian, terutama di kalangan anak-anak dan staf medis, semakin meningkat.
Sementara itu, WHO menyatakan warga sipil Palestina tidak lagi memiliki tempat yang aman untuk berlindung dari serangan udara.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan pada konferensi pers PBB di Jenewa.
Orang-orang tidak memiliki tempat yang aman untuk mencari perlindungan.
Kementerian Kesehatan Palestina telah memberi tahu WHO bahwa tidak mungkin mengevakuasi orang yang sakit.
Sedangkan Pasien rentan dirawat di rumah sakit dari Gaza utara.
Jasarevic mengatakan WHO dan badan-badan PBB lainnya terus menyerukan Israel.
Untuk membatalkan perintah yang akan memindahkan 1,1 juta warga Palestina.
Dari Gaza utara ke selatan dalam waktu singkat hanya 24 jam.
WHO juga mengingatkan Israel untuk mengakhiri konflik dan kekerasan di Jalur Gaza.
Karena telah menyebabkan penderitaan dan korban jiwa warga sipil.
Ia menambahkan, pasien rentan di rumah sakit tersebut antara lain mereka yang mengalami luka berat.
Orang dewasa, anak-anak, dan bayi yang bergantung pada alat bantu dan memerlukan perawatan khusus.
“Sistem kesehatan di Jalur Gaza berada pada titik kritis,” ujarnya.
Ia memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan akan segera terjadi.
Jika bahan bakar, air, makanan, pasokan medis, dan bantuan kemanusiaan.
Tidak dikirimkan ke Jalur Gaza akibat blokade total yang dilakukan Israel.