Konflik senjata yang terjadi di Palestina terus berlangsung hingga saat ini dengan berbagai serangan dari Israel.
Kepedulian dan kecaman dari dunia internasional hanya menjadi angin lewat yang tidak pernah dihiraukan Israel.
Bahkan seruan dari organisasi perdamaian PBB tidak menghentikan meluncurnya peluru militer Israel setiap saat.
Namun saat ini ada pintu terbuka bagi masyarakat sipil yang mau menjadi relawan perang dalam konflik tersebut.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, warga sipil berpeluang bergabung dengan pasukan perdamaian untuk membantu warga Palestina di Gaza.
Menurut Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar, sipil yang bisa bergabung dengan pasukan perdamaian dari Indonesia harus melalui serangkaian proses yang dilakukan TNI.
“Pasukan perdamaian yanf beroperasi di daerah konflik membutuhkan bekal khusus bagi sipil yang akan berpatisipasi.
TNI akan melakukan serangkain tes dan pelatihan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI) Sentul,” ujarnya Selasa (18/6/2024).
Kapuspen TNI menjelaskan, unsur sipil dalam pasukan perdamaian Indonesia nantinya bisa menempati pos yang dibutuhkan PBB.
Misalnya, tenaga kesehatan untuk rumah sakit, pusat rehabilitasi dan trauma healing, serta negosiator.
“Kami biasanya bekerja sama dengan lembaga lain, misalnya jika butuh nakes dengan Kemenkes.
Karena pertangungjawaban terhadap personel sipil tersebut juga harus jelas sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Nugraha juga menyebut jalan menuju pengiriman pasukan perdamaian Indonesia untuk Palestina masih panjang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya