Warga Sipil Bisa Bergabung Dengan Pasukan Perdamaian di Gaza, Berikut Syarat dan Penjelasannya

- Jurnalis

Rabu, 19 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konflik senjata yang terjadi di Palestina terus berlangsung hingga saat ini dengan berbagai serangan dari Israel.

Kepedulian dan kecaman dari dunia internasional hanya menjadi angin lewat yang tidak pernah dihiraukan Israel.

Bahkan seruan dari organisasi perdamaian PBB tidak menghentikan meluncurnya peluru militer Israel setiap saat.

Namun saat ini ada pintu terbuka bagi masyarakat sipil yang mau menjadi relawan perang dalam konflik tersebut.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, warga sipil berpeluang bergabung dengan pasukan perdamaian untuk membantu warga Palestina di Gaza.

Menurut Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar, sipil yang bisa bergabung dengan pasukan perdamaian dari Indonesia harus melalui serangkaian proses yang dilakukan TNI.

“Pasukan perdamaian yanf beroperasi di daerah konflik membutuhkan bekal khusus bagi sipil yang akan berpatisipasi.

TNI akan melakukan serangkain tes dan pelatihan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI) Sentul,” ujarnya Selasa (18/6/2024).

Baca Juga :  Kebakaran Lahan Perkebunan PG Semboro Wilayah Desa Puger Kulon

Kapuspen TNI menjelaskan, unsur sipil dalam pasukan perdamaian Indonesia nantinya bisa menempati pos yang dibutuhkan PBB.

Misalnya, tenaga kesehatan untuk rumah sakit, pusat rehabilitasi dan trauma healing, serta negosiator.

“Kami biasanya bekerja sama dengan lembaga lain, misalnya jika butuh nakes dengan Kemenkes.

Karena pertangungjawaban terhadap personel sipil tersebut juga harus jelas sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Nugraha juga menyebut jalan menuju pengiriman pasukan perdamaian Indonesia untuk Palestina masih panjang.

Pasalnya, kata dia, harus ada mandat dari PBB lewat resolusi Dewan Keamanan PBB.

Selain itu, lokasi konfliknya juga harus sudah ada gencatan senjata. Sampai saat ini PBB masih berupaya mewujudkan gencatan senjata di sana.

“TNI intinya siap dikirim kapan saja, dan kita saat ini juga sudah menyiapkan rencana pengiriman empat batalyon.

Keempatnya batalyon tersebut adalah Batalyon Zeni (infrastruktur), Kesehatan, Perbekalan (dapur umum), dan Batalyon Pengamanan,” ucapnya.

Baca Juga :  Pola Hidup Sehat Versi Marhaenis dan Gerakan Penyadaran Sosial.

Sebelum pasukan diberangkatkan, Nugraha menjelaskan bahwa PBB akan melakukan pengecekan dulu bulan sebelumnya.

Mereka, katanya, akan mengecek apakah pasukan yang akan diberangkatkan sesuai standar PBB.

“Sejauh ini pasukan perdamaian Indonesia memiliki reputasi sangat baik dan selalu menjadi pilihan utama PBB.

Kita sudah mempersiapkan, jika PBB membutuhkan berdasarkan mandat, dan kita sudah siap berangkat,” ujarnya.

TNI diketahui sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi di Gaza.

TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan, hingga bantuan logistik.

Panglima TNI Agus Subiyanto memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari PBB.

Semua pihak berharap gencatan senjata terjadi di Palestina agar tidak bertambah lagi korban jiwa dari warga sipil.

Berita Terkait

DPC GmnI Pamekasan Membentuk Sarinah Center Untuk Melindungi Perempuan dan Anak Indonesia
Sekelompok Orang Berkeinginan Mengganti Wakil Presiden Gibran, Berikut Pernyataan Kader PSI
Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI
DPD GMNI Jawa Timur Mengadakan Lokakarya Bertema Kader Bina Berbasis Perberdayaan dan Gotong Royong, Sahdan Menjadi Perwakilan DPP
Dampak Positif dan Negatif Rencana Retret Kepala Daerah Yang Disuarakan Oleh Megawati, Berikut Tanggapan Yunius Suwantoro
Pernyataan Sikap NASMAR Kepada Raffi Ahmad Agar Tidak Sembrono Dalam Memilih Sosok Yang  Akan Mengisi Posisi Pembinaan Generasi Bangsa
Sejarah dan Deklarasi Berdirinya Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis, Anggota Berasal Dari Sabang Hingga Merauke
Warga Negara Indonesia Yang Ditembak di Malaysia Dipulangkan KP2MI

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 19:20 WIB

DPC GmnI Pamekasan Membentuk Sarinah Center Untuk Melindungi Perempuan dan Anak Indonesia

Senin, 21 April 2025 - 23:05 WIB

Sekelompok Orang Berkeinginan Mengganti Wakil Presiden Gibran, Berikut Pernyataan Kader PSI

Kamis, 27 Maret 2025 - 00:01 WIB

Undang Undang Terkait Penanggulangan Bencana Perlu Direvisi, Berikut Pernyataan Legislator RI

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:12 WIB

DPD GMNI Jawa Timur Mengadakan Lokakarya Bertema Kader Bina Berbasis Perberdayaan dan Gotong Royong, Sahdan Menjadi Perwakilan DPP

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:53 WIB

Dampak Positif dan Negatif Rencana Retret Kepala Daerah Yang Disuarakan Oleh Megawati, Berikut Tanggapan Yunius Suwantoro

Berita Terbaru

Pemikiran

REALISME SOSIAL dan POTRET REALITAS

Sabtu, 17 Mei 2025 - 23:05 WIB

Nasionalis

Konsekuensi Sebuah Republik dan Dosa Terbesar  Rezim Reformasi

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:49 WIB