Upacara Adat Bali Yang Memiliki Makna Hakikat Hidup Yang Sempurna

- Jurnalis

Sabtu, 13 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bali merupakan pulau yang namanya terdengar sampai pada penjuru dunia karena keeksotisannya.

Hal ini membuat Pesona kecantikan dan keindahan alam di Pulau Bali tidak perlu diragukan lagi.

Pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang sangat menawan mulai dari gunung, pantai bahkan danau.

Tetapi yang membuat Bali istimewa karena pelestarian budaya hingga pada sendi kehidupan masyarakatnya.

Jika wisatawan berkunjung ke Bali akan lebih istimewa jika menyaksikan momen seru upacara adat di Bali.

Biasanya upacara adat disaksikan wisatawan untuk sekedar mendokumentasikannya.

Berikut tujuh upacara adat di Pulau Bali yang diminati wisatawan manca negara

1. Upacara Ngaben

Upacara ngaben adalah ritual pembakaran jenazah di Bali dan dipercaya masyarakat Hindu Bali untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta.

Baca Juga :  Saatnya Marhaenis Memimpin KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

Upacara Ngaben terdiri dari tiga jenis yaitu: Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.

Upacara Ngaben Sawa Wedana dilaksanakan setelah jenazah diawetkan sebelum ritual pembakaran dimulai.

Sedangkan Ngaben Asti Wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu.

Upacara Swasta dilakukan bagi warga Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.

2. Upacara Melasti

Upacara Melasti adalah pensucian baik untuk diri sendiri serta benda sakral milik Pura.

Kepercayaan agama Hindu sumber air seperti danau, laut maupun mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta.

Baca Juga :  Sejarah Tari Kecak Dari Bali Hingga Dikenal Diseluruh Indonesia sampai Manca Negara

Masyarakat berbondong-bondong menuju laut atau sumber air dengan berpakaian putih ketika upacara berlangsung.

Mereka membawa perlengkapan persembahyangan dan biasanya mengusung pratima, benda atau patung yang disakralkan.

Tujuannya yaitu untuk dibersihkan secara sekala dan niskala sesuai dengan ajaran leluhur terdahulu.

Upacara ini dilakukan demi meningkatkan bhakti pada para Dewa dan manifestasi Tuhan.

Kemudian meningkatkan kesadaran umat Hindu agar mengembalikan kelestarian lingkungan.

3. Hari Raya Saraswati

Hari Raya Saraswati merupakan hari raya untuk merayakan ilmu pengetahuan.

Dalam hari raya ini, umat Hindu Bali melakukan upacara khusus dengan memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati.

Berita Terkait

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo
Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal
Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22
Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi
Kebaya Warisan Kebudayaan Bangsa Yang Harus Dipertahankan Eksistensinya, Berikut Pernyataan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 Mirip Dengan Acara Yang Dilakukan Presiden Soekarno
Jamu Harus Dilestrikan Keberadaannya Karena MErupakan Ciri Khas Indonesia, Berikut Peryataan Ketua DPR RI

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 23:14 WIB

Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara IKN Semakin Meriah Dengan Penampilan Reog Ponorogo

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:15 WIB

Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat Melibatkan Negara Luar Negeri Dalam Sebuah Festifal

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:12 WIB

Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara Didukung Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin, 5 Agustus 2024 - 12:43 WIB

Artis Ibu Kota, Puteri Indonesia Memakai Kostum Spektakuler Pada Puncak JFC ke 22

Rabu, 24 Juli 2024 - 12:54 WIB

Kongres Wanita Indonesia Bahagia Bisa Merayakan Hari Kebaya Nasional, Melaksanakan Keputusan Presiden Jokowi

Berita Terbaru