Jalur perdagangan dunia berada dalam ancaman imbas konflik Israel dan Hamas Palestina.
Banyak pihak luar yang merasa terpanggil sebagai bentuk simpati terhadap kondisi Gaza.
Kapal perusak Amerika Serikat menembak jatuh dua rudal balistik antikapal yang ditembakkan dari Yaman.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi pada hari Sabtu (30/12) waktu setempat.
Militer AS menyatakan penembakan tersebut untuk merespons permintaan pertolongan.
Yang disampaikan oleh sebuah kapal kontainer yang ditembak dalam serangan terpisah.
Komando Pusat AS (U.S. Central Command/CENTCOM) di media sosial mengatakan bahwa.
Serangan rudal diluncurkan dari wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak Houthi.
Juga merupakan serangan ilegal ke-23 yang dilakukan para pemberontak Houthi.
kepada kapal-kapal internasional yang melintas laut Merah sejak 19 November.
Kelompok Houthi berkali-kali membidik kapal barang di jalur pelayaran Laut Merah yang vital.
Houthi mengatakan serangan tersebut merupakan dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Karena sampai sekarang Israel masih bertempur melawan kelompok militan Hamas.
CENTCOM mengatakan kapal perusak USS Gravely dan USS Laboon merespon permintaan bantuan dari kapal Maersk Hangzhou.
Merupakan Kapal berbendera Singapura dan dioperasikan oleh perusahaan Denmark.
Kapal itu melaporkan bahwa mereka diserang oleh rudal saat transit di Laut Merah.
Gravely merespon dengan menembak jatuh rudal yang ditembakan ke arah kapal, kata CENTCOM.
Serangan para pemberontak Yaman membahayakan rute transit diwilayah tersebut.
Karena sirkulasi bisnis telah menyumbang sebanyak 12 persen dari perdagangan dunia.
Amerika Serikat berinisiatif untuk membentuk gugus tugas maritim multinasional.
Yang akan dijadawalkan awal bulan ini untuk melindungi pelayaran di Laut Merah.
Konflik Israel-Hamas dimulai ketika Hamas melancarkan serangan lintas batas dari Gaza pada 7 Oktober.
Sehingga memperkeruh kondisi sosial yang memang memanas antara kedua negara.