Konflik timur tengah yang memanas menyebabkan ketegangan internasional semakin meningkat.
Hal ini disebabkan oleh rasa solidaritas dari negara lain terhadap negara yang perang.
Iran dan Amerika Serikat adalah salah satu negara yang diguga mendukung perang tersebut.
Tetapi meskipun banyak tuduhan dan ancaman yang ditujukan kepada Iran oleh barat.
Iran justru mengatakan mereka berhasil meluncurkan tiga satelit ke luar angkasa.
Peluncuran itu dilakukan pada hari Minggu (28/1), ketika negara lain sedang berperang.
Namun kesuksesan peluncuran satelit tersebut mendapat penilaian dari lawannya.
Dan dianggap merupakan program yang menurut Barat akan meningkatkan kemampuan rudal balistik Teheran.
Sedangkan disatu sisi Kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA, mengatakan bahwa.
Peluncuran satelit tersebut menunjukkan keberhasilan penggunaan roket Simorgh milik Iran.
Karena beberapa kali dalam uji coba sebelumnya mengalami kegagalan teknis.
Pihak barat curiga karena peluncuran satelit dilakukan disaat ketegangan di Timur Tengah.
Yaitu terjadinya perang Israel yang terus berlanjut terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Meskipun Iran tidak Nampak melakukan intervensi militer sepanjang konflik tersebut.
Namun Iran menghadapi tekanan besar sehingga memaksa negaranya untuk mengambil tindakan.
Apalagi setelah bom bunuh diri ISIS yang menewaskan banyak warga pada awal bulan ini.
Televisi pemerintah Iran merilis video yang menunjukkan peluncuran roket Simorgh pada malam hari.
Berdasakan analisis dari Associated Press terhadap rekaman tersebut menunjukkan bahwa.
Peluncuran dilakukan di Bandar Antariksa Imam Khomeini yang terletak di provinsi Semnan, Iran.
Waktu itu diumumkan bahwa satelit yang diluncurkan bernama Mahda, Kayhan-2 dan Hatef-1.
Mereka menjelaskan Mahda sebagai satelit penelitian, kemudian Kayhan dan Hatef adalah satelit nano.
Tetapi keduanya memiliki tugas berfokus pada sistem navigasi satelit dan komunikasi.
Sebelumnya lima peluncuran gagal berturut-turut untuk program Simorgh dan roket pembawa satelit lainnya.
Bahkan kebakaran fatal dan ledakan roket di landasan peluncuran pernah dikritik mantan Presiden AS Donald Trump.