Banyak sekali sekte yang muncul dibeberapa Negara belahan dunia dan memiliki pengikut.
Kehadiran mereka tidak pernah diprediksi sebelumnya karena bergerak dalam senyap.
Bahkan sekte tersebut menawarkan banyak kenikmatan meskipun tidak pernah logis.
Tetapi apa boleh buat karena keyakinan yang muncul dipercaya sebagai kebenaran.
Tidak hanya Negara kecil yang memiliki banyak permasalahan ekonomi dan sosial.
Bahkan di Negara majupun sekte bisa berkembang dengan cepat dan memakan korban jiwa.
Menurut KBBI Sekte adalah kelompok orang yang mempunyai kepercayaan atau pandangan agama yang sama, yang berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut agama tersebut;
Dalam hal ini seseorang akan memberikan tafsir tersendiri terhadap apa yang diyakininya.
kemudian akan mengajak orang lain untuk meyakini apa yang dianggap sebuah kebenaran.
Padahal menurut orang lain apa yang mereka lakukan itu adalah menyimpang atau sesat.
sejumlah kelompok berperilaku sesat di dunia juga pernah menyedot perhatian masyarakat.
Karena mereka mengorbankan banyak nyawa dalam melakukan praktik atau ritualnya.
Salah satu tragedi paling berdarah bahkan memakan korban hingga 900 orang dalam satu kali ritual
Kisah Pembantaian Jonestown Menewaskan 900 Orang
Pembantaian “Jonestown” disebut sebagai tragedi aliran sesat terparah sepanjang sejarah.
Karena merenggut lebih 900 nyawa pengikut sekte Peoples Temple di Guyana pada 1978.
Pendeta Jim Jones mendirikan Peoples Temple pada medio 1960-an di Amerika Serikat, bukan di Guyana.
Peoples Temple menggabungkan unsur-unsur Kristen, sosialisme, komunisme, dan gaya hidup berkelompok dengan orang-orang lintas ras dalam ajarannya,
Jones memberikan jalan agar pengikutnya selamat adalah dengan mengikuti ajarannya.
Dia berpandangan bahwa setelah dunia kiamat, akan tercipta masyarakat komunis yang ideal.
Jones memindah markas Peoples Temple ke daerah terpencil di pedalaman Guyana pada 1977.
Menurut Jones, ditempat tersebut Peoples Temple bisa membangun masyarakat utopis tanpa pemerintah atau campur tangan media.
Peoples Temple kemudian menyulap hutan lebat di sudut Guyana menjadi lahan agrikultur.
Ditempat itulah mereka tinggal, bermukim, dan memberikan nama daerah tersebut Jonestown.
Namun kehidupan di sana tak seperti “nirvana” atau Negeri utopis yang dijanjikan Jones.
Media AFP merangkum pengakuan para pengikut Jones yang tak tahan dengan situasinya.
Mereka dipaksa memakai narkoba, budak syahwat, hingga bekerja dari subuh sampai petang selama enam hari sepekan.
Bahkan Jones menyuruh pengikutnya untuk mengikuti ritual “Malam Putih” setiap pekan.
Banyak kejadian diluar logika pada saat ritual tersebut dilaksanakan oleh Jones dan pengikutnya.
Para pengikut Peoples Temple dan anak-anaknya harus menenggak racun palsu sebagai latihan bunuh diri.
“Bunuh diri akan menjadi jalan keluar terakhir dari serangan pemerintah AS,” mencuplik penjelasan Jones kepada para pengikutnya, seperti dikutip The Guardian
Kisah sekte yang aneh ini didengar oleh salah satu anggota Kongres AS, Leo Ryan.
Dia memutuskan untuk berkunjung langsung ke Jonestown pada tanggal 17 November 1978.
Ryan ditembak mati oleh pengikut Jones ketika bersiap pulang sehari setelah kunjungan.
Bahkan tiga jurnalis dan seorang anggota Peoples Temple yang ingin kabur juga dibunuh oleh pengikut Jones.
Sedangkan Jones bercerita kepada para pengikutnya yang berada di Jonestown waktu itu.
Jika Ryan adalah agen CIA dan Marinir AS yang ingin menangkap komunitas mereka.
Dengan penuh kayakinan Jones kemudian mendoktrin para pengikutnya untuk bunuh diri.
Tercatat Sekitar 900 orang pengikutnya bunuh diri massal, meskipun beberapa dari mereka tidak setuju.