Ada kisah menarik yang menceritakan tentang sejarah antara New York dan Negara Belanda.
New York dikenal oleh masyarakat internasional karena sering dijadikan Film Hollywood.
Banyak bintang film dunia yang menjadikan Newyork sebagai tempat memainkan peran.
Tapi sangat sedikit yang mengetahui bahwa kota tersebut merupakan hasil tukar guling.
Yakni antara Manhattan (milik Belanda) dengan Maluku (milik Inggris).
Sejarah Tukar Guling New York
Belanda mendirikan kota Nieuw Amsterdam simbol kekuasaan di Amerika Pada 2 Februari 1653.
Tetapi banyak konflik yang membuat Belanda tidak tenang menguasai kota tersebut.
Inggris lebih dulu berkuasa dan terus melakukan gangguan stabilitas daerah.
Inggris yakin Niew Amsterdamakan kelak menjadi kota pelabuhan maju di masa depan.
Sehingga terjadi beberapa kali pertempuran sengit antara kedua Negara.
Sampai akhirnya terjadi satu perjanjian penting bernama Treaty of Breda pada 31 Juli 1667.
Inti dari perjanjian tersebut yang dilakukan kedua belah pihak adalah tukar guling wilayah.
Yakni Pulau Run yang ada di Maluku dan dikuasai Inggris harus diserahkan ke Belanda.
Sebagai gantinya Belanda harus menyerahkan Nieuw Amsterdam ke Inggris.
Belanda mau untuk melepas kota penting di Amerika demi sebuah pulau di Maluku.
Pertimbangan logisnya yakni berkaitan dengan rempah-rempah dan hasil pertanian.
Pada zaman itu Pulau Run merupakan satu-satunya pulau yang ditumbuhi pohon pala.
Meskipun secara ukuran hanya memiliki luas 330 hektar namun tanahnya subur.
Pihak belanda berfikir jika menguasai Pulau Run maka memperoleh keuntungan yang besar.
Karena kebutuhan rempah-rempah di wilayah Eropa sangat tinggi untuk bahan olahan.
Perhitungan keuntungan ini yang membuat Belanda menyetujui isi perjanjian Treaty of Breda.
Kemudian Pulau Run dikuasai Belanda sedangkan Nieuw Amsterdam diakusisi Inggris.