Sejarah Tukar Guling Kota New York Antara Belanda Dengan Inggris, Wilayah di Indonesia Sebagai Gantinya

- Jurnalis

Rabu, 10 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sejarah revolusi Industri di Eropa

sejarah revolusi Industri di Eropa

Ada kisah menarik yang menceritakan tentang sejarah antara New York dan Negara Belanda.

New York dikenal oleh masyarakat internasional karena sering dijadikan Film Hollywood.

Banyak bintang film dunia yang menjadikan Newyork sebagai tempat memainkan peran.

Tapi sangat sedikit yang mengetahui bahwa kota tersebut merupakan hasil tukar guling.

Yakni antara Manhattan (milik Belanda) dengan Maluku (milik Inggris).

Sejarah Tukar Guling New York

Belanda mendirikan kota Nieuw Amsterdam simbol kekuasaan di Amerika Pada 2 Februari 1653.

Tetapi banyak konflik yang membuat Belanda tidak tenang menguasai kota tersebut.

Inggris lebih dulu berkuasa dan terus melakukan gangguan stabilitas daerah.

Baca Juga :  Kisah Cinta B.J. Habibie Dan Ainun Yang Setia Menemani Selama 48 Tahun

Inggris yakin Niew Amsterdamakan kelak menjadi kota pelabuhan maju di masa depan.

Sehingga terjadi beberapa kali pertempuran sengit antara kedua Negara.

Sampai akhirnya terjadi satu perjanjian penting bernama Treaty of Breda pada 31 Juli 1667.

Inti dari perjanjian tersebut yang dilakukan kedua belah pihak adalah tukar guling wilayah.

Yakni Pulau Run yang ada di Maluku dan dikuasai Inggris harus diserahkan ke Belanda.

Sebagai gantinya Belanda harus menyerahkan Nieuw Amsterdam ke Inggris.

Belanda mau untuk melepas kota penting di Amerika demi sebuah pulau di Maluku.

Baca Juga :  Mantan Anggota DPR RI Diperiksa KPK dan Mendapat Larangan ke Luar Negeri, Terkait Kasus KTP Elektronik

Pertimbangan logisnya yakni berkaitan dengan rempah-rempah dan hasil pertanian.

Pada zaman itu Pulau Run merupakan satu-satunya pulau yang ditumbuhi pohon pala.

Meskipun secara ukuran hanya memiliki luas 330 hektar namun tanahnya subur.

Pihak belanda berfikir jika menguasai Pulau Run maka memperoleh keuntungan yang besar.

Karena kebutuhan rempah-rempah di wilayah Eropa sangat tinggi untuk bahan olahan.

Perhitungan keuntungan ini yang membuat Belanda menyetujui isi perjanjian Treaty of Breda.

Kemudian Pulau Run dikuasai Belanda sedangkan Nieuw Amsterdam diakusisi Inggris.

Berita Terkait

Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan
Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda
“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya
Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL
ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI
Mantan Gubernur Kalimantan Timur dan Saksi Tidak Menghadiri Panggilan KPK, di Larang Pergi ke Luar Negeri
BMKG Mendeteksi Gempa di Kabupaten Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Menimbulkan Tsunami
Hari Kue Nasional Dirayakan Oleh Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, Ditetapkan Berdasarkan Kalender China

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 23:36 WIB

Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan

Rabu, 2 April 2025 - 22:43 WIB

Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:57 WIB

“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya

Jumat, 8 November 2024 - 09:17 WIB

Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:18 WIB

ASN dan Aparat Harus Netral Dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, Berikut Himbauan Anggota DPD RI

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Diantara Alam Semesta

Jumat, 25 Apr 2025 - 10:04 WIB

Nasionalis

Potret Moralitas di Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 - 18:00 WIB

Logo Organisasi Kesejahteraan Profesi Galian Seluruh Indonesia (KPGSI)

Pemikiran

Demi Nusa dan Bangsa Untuk Pertama Kalinya Rakyat Harus Bicara

Senin, 21 Apr 2025 - 23:33 WIB