Republik Indonesia salah satu negara yang melakukan perlawanan baik dengan pemikiran juga lewat perlawanan fisik.
Sebab dimasa kolonialisasi baik oleh VOC maupun kerajaan Belanda,tak pernah diijinkan rakyat supaya bisa berpikir.
Rakyat di tekan dengan menggunakan penindasan,kezaliman, penyiksaan, juga perampasan tanah sehingga rakyat hidup dalam kemiskinan sehingga memunculkan mental mental pasrah,ketakutan dan menghilangkan sifat melawan.
Lalu diperkuat budaya feodal,pembagian kelas atau golongan antar strata terhadap pribumi kelompok terbawah pada tingkatan kedudukan grup di dalam bangsa, pertama:Belanda,kedua Arab dan cina, ketiga (paling rendah) masyarakat lokal.
Perubahan terjadi, disaat Belanda melakukan politik etis 1901 (balas budi)yang diajukan oleh salah seorang anggota parlemen Belanda.
Dia mengusulkan agar para warga asli Indonesia dapat pendidikan, perbaikan saluran saluran air khusus untuk petani, perbaikan infrastrutur jalan, ini hasil buku Douwes Dekker membuat buku berjudul Max Havelaar, dengan nama samaran Multatuli.
Di benua eropa buku ini dibaca oleh para politisi Belanda, akibat tingkah laku kolonial Belanda bekerjasama dengan kaum feodalis Banten, mempekerjakan warga setempat tanpa bayaran sepeserpun.
Dari politik Etis khususnya dibidang pendidikan, diberikan pada bangsawan tetapi berhasil memancing yang selain bangsawan muncul kepermukaan.
Para pendiri Budi Utomo,Tirto Adhi Suryo (pendiri Pers Indonesia), SamanHoedi (pendiri Sarekat Dagang Islam), H.O.S Tjokroaminoto, (Sarekat Islam),Semaun dan Tan Malaka, cs (PKI), Soekarno cs (Nasionalis).
Inilah dimasa pemikiran terus bermain dalam bentuk koran koran, buletin, pendidikan politik sekolah rakyat.
Aktifitas militer dimulai 1925 perencanaan perang,aksi 1926-1927, Tan Malaka telah melarang pergerakan perang ini dibawah pimpinan Muso dan kawan kawan.
Salah satu penyebabnya adalah dalam perang dibutuhkan gerakan rakyat banyak, bukan hanya organisasi sebagai pelaksana.
Menurut Tan Malak aksi massa dibutuhkan, karena aksi membutuhkan tenaga, dan perang terus menerus hingga tujuan dapat dicapai.
Aksi militer gagal total,muncullah Soekarno cs,1927. Pihak ini memunculkan,sumpah pemuda juga kemerdekaan Indonesia.
Gerakan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan Revolusi Indonesia berhasil membumikan perlawanan pemikiran dan militer.
Penulis
Indra Aden
Pegiat Literasi dan Sosial