Bahan bakar minyak menjadi kebutuhan utama dalam mengoperasikan semua jenis kendaraan.
Karena jika tidak diisi dengan bahan bakar minyak kendaraan tidak akan bisa berjalan malah justru mati.
Pemerintah Rusia sudah menyepakati untuk menangguhkan larangan ekspor bensin hingga 30 Juni 2024.
Hal ini untuk mempertimbangkan stok bahan bakar minyak (BBM) domestik yang berlebih.
Dalam sebuah pernyataan melalui Telegram, larangan tersebut akan berlaku mulai 1 Juli hingga 31 Agustus 2024.
“Keputusan ini untuk mempertimbangkan pasar domestik bahan bakar mobil dan untuk mencegah penurunan volume pengolahan di kilang karena stok bahan bakar yang berlebihan,” tulis pernyataan tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (21/5).
Keputusan ini juga bertujuan untuk membebaskan pelabuhan dari penumpukan BBM yang tidak diekspor.
sesuai kebijakan pembatasan yang diterapkan mulai awal Maret 2024 untuk mengimbangi permintaan.
Agar tidak terjadi kelebihan terhadap bensin dan untuk menstabilkan harga di dalam negeri.
Kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Energi, mengatakan bahwa pemerintah sedang mencermati pasar bahan bakar dalam negeri.
Akan ada keputusan yang menyesuaikan kondisi, termasuk memperpanjang larangan tersebut di masa depan jika diperlukan.
Larangan pertama kali dilaporkan oleh RBC Rusia, dikonfirmasi oleh juru bicara Wakil Perdana Menteri Alexander Novak,
Alexander Novak merupakan orang yang ditunjuk Presiden Vladimir Putin untuk menangani sektor energi Rusia.
Pihak RBC, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa.
Perdana Menteri Mikhail Mishustin menyetujui larangan tersebut setelah Novak mengusulkannya melalui surat yang tertanggal 21 Februari.
“Untuk mengimbangi permintaan minyak bumi yang berlebihan, perlu diambil langkah untuk membantu menstabilkan harga di pasar domestik,” kata Novak seperti dikutip dalam proposalnya oleh RBC pada Selasa (27/2).