Setelah lama melakukan penyelidikan terkait penyerangan yang menewaskan banyak orang di Rusia.
Akhirnya Pemerintah Rusia berhasil mengungkap dalang dibalik teror tersebut.
Pihak berwenang Rusia dilaporkan sukses menangkap seorang tersangka.
Pelaku merupakan “pemodal” serangan gedung konser di Balai Kota Crocus, Moskow.
Serangan tersebut memakan korban dengan menewaskan sebanyak 143 orang.
Pihak Ukraina disebut membayar “sejumlah besar” uang kepada para pelaku.
“Tersangka lain yang berperan dalam pendanaan teroris telah diidentifikasi dan ditahan,”
Hal tersebut disampaikan oleh Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menjelaskan bahwa pelaku tersebut telah ditempatkan dalam penahanan pra-sidang. seperti yang diberitakan AFP dan The Moscow Times dikutip Minggu (31/3/2024.
Serangan tragis dilakukan tersangkan di Moskow tepatnya tanggal 22 Maret.
Pada waktu yang bersamaan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Keterangan ISIS dibenarkan oleh Amerika Serikat (AS) dalam kesempatan yang sama.
Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengakui untuk pertama kali.
Jika “kelompok Islam radikal” berperan di balik serangan tersebut.
Putin juga mengambil kesimpulan bahwa terdapat keterlibatan Ukraina.
Prediksi senada juga disampaikan Kepala intelijen Rusia Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov.
Bortnikov mengatakan AS, Inggris, dan Ukraina berada di balik serangan Moskow.
Pernyataan itu disampaikan pada sebuah wawancara dengan jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin.
Menurutnya ketiga negara tersebut bertanggung jawab atas serangan.
Karena serangan tersebut memiliki “bermanfaat” bagi badan intelijen Barat dan Ukraina untuk mengganggu stabilitas Rusia