Rombongan haji dari Indonesia sudah mulai berdatangan dengan selamat lahir dan batin.
Namun ada juga rombongan yang mengalami peristiwa selama menjalani ibadah haji.
Jamaah haji asal Bojonegoro, Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1, 2 dan 3.
Mengawali kedatangan di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Sabtu (22/6) malam.
Kedatangan jamaah haji di Debarkasi Surabaya yang terdata sebanyak 39.322 orang terbagi dalam 106 kloter hingga 22 Juli mendatang.
“Dari jumlah tersebut, sementara menurut informasi yang kami terima, hingga malam ini.
Sebanyak 34 jamaah asal Jawa Timur telah meninggal dunia di tanah suci,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Mufi Imron Rosyadi.
Dia memberikan pernyataan usai menyambut kedatangan kloter 1 di Asrama Haji Surabaya.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu memastikan.
sebelum pulang ke daerah asal, jamaah haji terlebih dahulu singgah di Asrama Haji Debarkasi Surabaya.
Di antaranya untuk menyelesaikan proses debarkasi, seperti menyetempel paspor oleh petugas Imigrasi.
Setelah selesai kemudian dikembalikan kepada masing-masing haji/hajah.
“Sekaligus di sini nanti jamaah masing-masing diberi air zam-zam kemasan galon 5 liter,” ujarnya.
Kepala Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Surabaya Rosidi Ruslan menyarankan jamaah haji.
usai menyelesaikan proses debarkasi untuk beristirahat terlebih dahulu di Asrama Haji Surabaya.
Mengingat baru saja menempuh perjalanan panjang yang selama sekitar sembilan jam yang sangat melelahkan.
“Tapi di sisi lain jamaah merindukan keluarganya dan ingin segera bertemu di rumah,” katanya.
Rosidi khawatir faktor kelelahan kalau dipaksakan langsung pulang ke daerah asal dapat menimbulkan penyakit.
Namun Rosidi memastikan BBKK akan terus memantau kondisi kesehatan jamaah haji yang telah pulang ke daerah asal, minimal selama 10 hari ke depan.