Waktu seakan berputar begitu cepat Menjelang Pemilihan Presiden tahun 2024.
Berbagai bentuk harapan masyarakat mulai bermunculan untuk calon Presiden (Capres).
Karena mereka yang akan menduduki kursi kepemimpinan lima tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekaligus menentukan arah perjalanan Bangsa dan Negara Indonesia selama menjabat.
Pesta demokrasi yang sudah terlihat terang depan mata seluruh rakyat Indonesia.
Bisa dilihat dari munculnya banyak warna-warna bendera, foto wajah yang terpajang di pohon pohon jalan.
Capres, Caleg dari berbagai partai dan tingkatan turut memeriahkan perayaan lima tahun sekali tersebut.
Semua tulisan yang terpajang berpotensi menyebabkan penyakit kencing manis bagi rakyat.
Karena mereka menawarkan harapan yang bisa membunuh kepedihan dan kepahitan hidup orang kecil.
Ada yang mau memberikan gratis bahan bakar, menggratiskan orang sakit, menggratiskan makanan pokok dan lain lain.
Tetapi kami juga heran kenapa bentuk nyata gratis tersebut datang sebelum fajar dan saat fajar tiba.
Kami juga bertanya tanya kenapa uang atau sembako sang fajar ada foto caleg pusat sampai daerah.
Kami sadar ketika menikmati kopi dipagi hari bahwa mereka ternyata memberi karena ingin dipilih.
Berarti bahwa suara rakyat dibarter dengan bahan pokok atau nominal tertentu.
Jika berpikir realistis anggap saja itu semua adalah rejeki atau ganti rugi waktu yang terbuang untuk mencoblos.
Tetapi jika berpikir tentang harkat dan martabat manusia, apa iya hak rakyat ditukar barang dan uang,,???.
Peristiwa transaksional seakan tidak bisa dibendung dan dicegah proses terjadinya.
Karena banyak rasa tulus dan ikhlas rakyat dalam memilih, ditinggalkan seenaknya saja oleh yang dipilih.
Ini adalah bentuk dari sebab dan akibat kehidupan politik yang sudah terjadi sejak lama.
Ada kemiripan jika mengkomparasikan peristiwa sekarang dengan teori Materialisme Historis.
Dimana dalam pandangan ini bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka.
Tetapi keadaan sosial mereka yang menentukan kesadaran mereka ( masyarakat ).
Semoga siapapun yang akan terpilih sebagai presiden nantinya dapat peduli kepada rakyat kecil.
Bisa dilakukan dengan membuka kesempatan kerja dengan seluas luasnya kepada rakyat.
Mengontrol harga pasar agar harga jual tidak melebihi kemampuan ekonomi buruh dan karyawan.
Memberdayakan pemuda agar terhindar dan tidak menjadi korban pengangguran nasional.
Karena pemuda-pemuda jika diberi kemampuan maka mereka bisa menjadi pemimpin masa depan Bangsa dan Negara.
Penulis
Kombun Jombang
Ketua Pusat Kajian Marhaenis
Sumber Berita : Pusat Kajian Marhaenis