Provokasi Milisi Houthi di Laut Merah Direspon AS dan Inggris, Akan Dilakukan Serangan Mematikan

- Jurnalis

Jumat, 12 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal Patroli Laut AS

Kapal Patroli Laut AS

Disetiap sudut Negara sepertinya sedang haus dengan peperangan senjata.

Diawali Rusia vs Ukraina, Israel vs Hamas, sekarang konflik terjadi dilautan.

Situasi di Laut Merah bakal semakin panas karena teror Houthi direspon Amerika.

Houthi sendiri memprovokasi AS-Inggris pasca serangannya ke kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah.

Terutama kapal dengan bendera negara yang menjadi sekutu dari Israel.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris akan melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman.

Baca Juga :  Negara Terluas Didunia, Indonesia Tidak Masuk 10 Besar

Pertahanan Barat menunjukkan rencana dan diintensifkan namun belum dapat dipastikan kapan serangan dimulai. Mengutip The Guardian.

“Saya tidak akan mengirim telegram serangan kami ke sini dengan cara apa pun,”

jelas juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby dimuat laman yang sama, dikutip Jumat (12/1/2024).

Baca Juga :  Respon Rusia dan Arab Saudi Setelah Yaman Diserang Oleh Amerika-Inggris

“Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan, untuk melawan dan mengalahkan Houthi di Laut Merah,” tegasnya.

Disatu sisi Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengadakan rapat kabinet pada Kamis malam, mengutip AFP.

Untuk menentukan sikap di Laut Merah dengan serangan militer terhadap pemberontak Houthi di Yaman.

Sunak disebut akan segera mengadakan rapat dengan kabinetnya, mengutip berita BBC.

Berita Terkait

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata
Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban
Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA
PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa
Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang
Petaka Menyerang Anak Anak di Negara Sudan Karena Perang dan Penyakit, UNICEF Meminta Bantuan Masyarakat Internasional
Iran Menabuh Genderang Perlawanan Terhadap Israel dan Memastikan Pembalasan Tanpa Kompromi
Donald Trump Menolak Kendaraan Listrik Meskipun Sudah Mendapat Dukungan Dari Elon Musk, Isu Perubahan Iklim Hanya Berita Bohong

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 22:54 WIB

Sangsi Terhadap Sudan Diperpanjang PBB Selama Satu Tahun ke Depan, Berupa Larangan Perjalanan, Pembekuan Aset, dan Embargo Senjata

Senin, 2 September 2024 - 18:37 WIB

Kebijakan Bumi Hangus Israel ke Palestina Mendapat Protes Keras Dari Pemerintahan Mesir, Perempuan dan Anak Anak Banyak Yang Menjadi Korban

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:54 WIB

Kamala Harris Unggul Empat Poin Atas Donald Trump Berdasarkan Jajak Pendapat Florida Atlantic University (FAU) dan Mainstreet Research USA

Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:38 WIB

PBB Berkomitmen Untuk Melanjutkan Pekerjaan di Gaza Meskipun Memiliki Resiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:18 WIB

Rusia Akan Diundang Ukraina Untuk Menghadiri Konferensi Penyelesaian Sengketa Perang

Berita Terbaru