Raja jawa menjadi perbincangan masyarakat karena dianggap memiliki unsur politik.
Kata tersebut diucapkan pada saat momentum politik pemilihan ketua umum partai Golkar.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menanggapi soal sosok “Raja Jawa”.
Yang disebut oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat Munas Partai Golkar, Rabu (21/8).
Hasan mengatakan bahwa Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok “Raja Jawa” itu.
“Itu ‘kan pernyataan politik di partai politik,” kata Hasan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis.
Untuk itu, dia membiarkan masyarakat menafsirkan masing-masing soal sosok “Raja Jawa” tersebut.
“Silakan ditafsirkan masing-masing,” ujar Hasan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya