Perang Timur Tengah Semakin Menyala Seiring Banyaknya Korban, Kementerian Pertahanan Arab Saudi Buka Suara

- Jurnalis

Selasa, 23 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketegangan senjata terus terjadi di Timur Tengah karena terkena imbas konflik Israel dan Palestina.

Banyak warga dan organisasi yang mendukung palestina karena dianggap menjadi korban kekerasan Israel.

Bahkan banyak anak anak yang menjadi korban dari peluru dan bom tentara perang di wilayah tersebut.

Arab Saudi dan Iran merespons serangan yang diluncurkan Israel ke wilayah kota Hodeidah di Yaman.

Hal ini terjadi saat kondisi geopolitik Timur Tengah memanas akibat perang yang diluncurkan Israel kepada penguasa Gaza Palestina, Hamas.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Turki Al Maliki menyebut negaranya tidak terlibat dalam serangan Israel ke Yaman.

Ini terjadi saat asumsi keterlibatan Riyadh muncul karena untuk mencapai Yaman, rudal Tel Aviv harus melalui wilayah udara Negeri Raja Salman itu.

Baca Juga :  Pemeriksaan Hasto Akan Dijadwalkan Ulang Oleh KPK, Ada Acara Bedah Buku dan Pidato Kenegaraan Presiden

“Arab Saudi tidak terkait atau berpartisipasi dalam menargetkan Hodeidah di Yaman.

Arab Saudi tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun,” ujarnya dikutip Times of Israel, Senin (22/7/2024).

Di sisi lain, Iran melontarkan respons keras terhadap serangan Israel ke wilayah Yaman, yang saat ini dikuasai kelompok pro Teheran, Houthi.

Pemerintah Iran telah mengutuk serangan itu, yang disebutnya dilakukan oleh ‘pembunuh anak-anak’.

“Kami mengecam keras serangan itu. Serangan ini adalah ekspresi perilaku agresif rezim Israel yang membunuh anak-anak,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dikutip Voice of America.

Kanani menambahkan bahwa Israel dan para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat (AS), bertanggung jawab atas serangan ini.

Menurutnya, akan ada konsekuensi berat atas tindakan yang menewaskan 6 warga Yaman itu.

Baca Juga :  Suhartoyo Menggantikan Anwar Usman Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Melalui Musyawarah Mufakat

“Israel dan para sekutunya, termasuk AS, bertanggung jawab langsung atas konsekuensi berbahaya dan tidak dapat diprediksi dari kejahatan yang terus berlanjut di Gaza, serta serangan terhadap Yaman,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Sabtu, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang pelabuhan penting Hodeida.

Ini merupakan tanggapan atas serangan pesawat tak berawak mematikan Houthi ke wilayah Tel Aviv, yang menewaskan satu warga sipil.

Pemberontak Houthi sejak itu mengancam akan melakukan pembalasan “besar” terhadap Israel.

Ketegangan regional telah meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Perang ini kemudian melibatkan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman.

Israel telah berjanji untuk membasmi Hamas setelah para pejuangnya membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang tersebut.

Berita Terkait

Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur
Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi
India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah
Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan
Sejarah Perlawanan Pribumi Yang Mengalami Penindasan Pada Masa Kolonialisme Oleh VOC Maupun Kerajaan Belanda
“Saatnya Kembali ke Dekrit”, Sebuah Tragedi Politik Adalah Awal Lahirnya Paradigma Perpolitikan Berikutnya
Kapal Selam Rusia Bersandar di Surabaya Untuk Mengikuti Berbagai Kegiatan Dengan TNI AL

Berita Terkait

Rabu, 28 Mei 2025 - 22:51 WIB

Reforma Agraria dan Aksi Massa Warga Kebon Sayur

Senin, 26 Mei 2025 - 00:35 WIB

Ideologi Marhaenisme Tumbuh Subur di Trotoar Pamekasan, Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Aktif Dalam Diskusi

Minggu, 18 Mei 2025 - 23:51 WIB

India Membalas Manuver China, Kedua Negara Saling Rebutan Wilayah

Rabu, 7 Mei 2025 - 00:12 WIB

Sejarah Kesatuan Buruh Marhaenis ( KBM ) Hingga Terbentuknya Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

Senin, 7 April 2025 - 23:36 WIB

Jutaan Pemudik Kembali Ke Jakarta, One Way Masih Menjadi Solusi Kemacetan

Berita Terbaru

Nasionalis

Manusia Methodologis dan Bangkitnya Soekarnoisme

Sabtu, 14 Jun 2025 - 11:33 WIB