Terorisme merupakan bencana besar bagi sebuah negara jika tidak segera diselesaikan.
Karena para teroris memiliki doktrin yang kuat terhadap sebuah ideologi yang berbeda dengan Pancasila.
Oleh sebab itu diperlukan kerjasama semua pihak untuk melawan terosisme hingga ke akar akarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memperkenalkan program deradikalisasi kepada delegasi Jepang yang berkunjung ke Kantor Pusat BNPT RI di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjelaskan salah satu pendekatan program deradikalisasi di Indonesia berupa pelatihan kerja.
“Kami memberikan pelatihan keterampilan bagi mitra deradikalisasi sebelum mereka kembali ke masyarakat,”
Diucapkan Rycko dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari keterangan tertulis resmi.
Dirinya pun mengapresiasi kunjungan kerja delegasi Jepang ke Kantor BNPT RI.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan upaya penguatan kerja sama antara kedua negara.
Terutama untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam penanggulangan terorisme dalam hal ini melalui program deradikalisasi.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Delegasi Jepang turut mengapresiasi BNPT RI yang telah membagikan ilmu dan program deradikalisasi.
Selain itu, delegasi Jepang juga merasa bangga bisa berkolaborasi dengan BNPT RO.
Karena merupakan organisasi yang kuat dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
Adapun hubungan kerja sama Indonesia dan Jepang terjalin dengan baik sejak tahun 2015.
Kedua pihak kerap melakukan sejumlah pertemuan, saling melakukan kunjungan dan bertukar informasi.
Disatu sisi Jepang juga rutin mengundang delegasi BNPT dalam program pelatihan atau workshop.
Menutup kunjungan, Rycko beserta delegasi Jepang berkesempatan mengunjungi Balai Latihan Kerja Pusat Deradikalisasi BNPT RI dan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sentul.
Pada waktu itu Kepala BNPT RI didampingi Sekretaris Utama, Bangbang Surono, Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Roedy Widodo.
Turut hadr Direktur Pembinaan Kemampuan Brigjen Pol Wawan Ridwan, serta Direktur Kerja sama Bilateral Brigjen Pol Kris Erlangga Aji Widjaya.