DPC GMNI Jombang menggelar acara “AWASI PEMILU NYALAKAN KAMERAMU” guna menyikapi terjadinya gejolak politik menjelang pemilu serentak 14 Februari 2024 mengacu pada nilai-nilai demokrasi yang harus dipertahankan.
Iqbal selaku ketua DPK GMNI UNWAHA mengatakan “reformasi adalah sejarah yang telah mengantarkan demokrasi negara ini hingga saat ini, dan pemilu adalah salah satu proses terciptanya kesuksesan demokrasi, maka dari itu harus kita kawal dan kita jaga”.
Gejolak politik Indonesia kian memanas hingga civitas akademika dari berbagai kampus membuat petisi guna mengingatkan presiden Jokowi dan jajaran mentrinya tentang tidak melibatkan urusan negara dalam kampanye.
Iqbal menambahkan “para civitas akademika bukanlah partisan, mereka bicara dengan dalil akademis agar bisa mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pemilu”.
Dalam acara ini para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) mendiskusikan solusi dalam mengawasi dan menjaga pemilu agar integritas pemilu tidak tercoreng dan bisa berjalan dengan demokratis.
Diskusi membahas tentang solusi yang dapat dilaksanakan, yaitu memanfaatkan sosial media yang menurut mereka adalah alat yang sangat efisien dalam menyuarakan dan melaporkan jika terjadi kecurangan pemilu.
Menurut Iqbal “yang menjadi permasalahannya adalah masyarakat acuh terhadap hal tersebut dikarenakan eksistensi dari mereka terhadap kepedulian pemilu tidak dapat merubah apapun.
Pikiran tersebut sangat berbahaya mengingat salah satu tolak ukur kesuksesan pemilu adalah partisipasi yang tinggi dari masyarakat.
Saya berharap masyarakat saling bahu membahu dalam menyukseskan pemilu tahun ini”, ujarnya.
Para peserta diskusi sepakat melakukan penyuluhan kepada semua masyarakat agar mau dan peduli dalam menjaga integritas pemilu demi merawat demokrasi indonesia agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Daffa Raihan ketua DPK GMNI UNDAR lebih menekankan terkait pendidikan politik, dia berpendapat Dengan adanya acara mimbar demokrasi yang diselenggarakan oleh DPC GMNI Jombang.
Karena hal ini sangat penting bagi kalangan pemuda ataupun Gen Z. Sebagai generasi masa depan, kita memiliki peran kunci dalam membentuk arah dan kebijakan politik di negara kita.
Pendidikan politik membantu kita memahami sistem politik, hak dan kewajiban kita sebagai warga negara, serta nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif dalam proses politik ujarnya.
Dengan pemahaman yang baik tentang politik, pemuda ataupun Gen Z dapat terlibat dalam diskusi tentang isu-isu politik yang relevan.
Akhirnya dengan pendidikan politik yang kuat kita dapat membuat keputusan yang rasional saat memilih pemimpin dan berkontribusi dalam pemilihan umum.
Pendidikan politik juga memberikan dasar yang kuat bagi masyarakat untuk memahami isu-isu sosial dan ekonomi yang kompleks, serta berperan dalam memperjuangkan perubahan positif di masyarakat.
Harapan saya dengan diselenggarakan acara mimbar demokrasi ini kader GMNI Jombang bisa mendapatkan pendidikan politik, karena dengan ini dapat membantu kita untuk mengembangkan keterampilan seperti kritis berpikir, analisis kebijakan, dan advokasi.
Kita dapat belajar bagaimana memahami informasi politik yang kompleks, mengevaluasi argumen yang disampaikan oleh para pemimpin kita kedepan, dan dapat menentukan pilihan kita yang sesuai dengan nilai-nilai kita, ujar Daffa Raihan selaku narasumber
Disatu sisi ketua DPC GMNI JOMBANG Kelvin Arisudin menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan deklarasi awasi pemilu demi menekankan nilai-nilai Reformasi yang hari ini mulai terancam pudar.
Penekanan ini melihat kondisi Presiden dan kabinet yang mulai tidak berada dalam posisi netral, bahkan kalangan menteri hingga kepala desa ikut kampanye salah satu paslon.